Mitos Tentang Campak, Cacar Air dan Larangan Mandi

Di berbagai masyarakat, penderita campak measles atau cacar airsering dianjurkan untuk tidak mandi selama masa penyakit berlangsung. --Pixabay

KORANRB.ID - Di berbagai masyarakat, penderita campak measles atau cacar airsering dianjurkan untuk tidak mandi selama masa penyakit berlangsung. 

Mitos ini muncul dari kekhawatiran bahwa mandi dapat memperparah ruam, menyebabkan luka lebih parah, atau membuat penyakit lebih sulit sembuh. 

Akan tetapi, larangan ini tidak memiliki dasar medis yang kuat. 

Sebaliknya, menjaga kebersihan tubuh, termasuk mandi, adalah bagian penting dari perawatan selama menderita campak atau cacar air.

Campak adalah infeksi virus yang disebabkan oleh paramyxovirus. Penyakit ini ditandai oleh gejala demam tinggi, batuk, pilek, mata merah, dan munculnya ruam merah di seluruh tubuh. 

BACA JUGA:Plakat Penyitaan Lahan Tukar Guling Dirusak OTD, Ini Tanggapan Kasi Pidsus Kejari Seluma

BACA JUGA:Sulit Ditemukan! Menilik 7 Jamur Terlangka di Dunia

Campak biasanya sangat menular dan sering menyerang anak-anak yang belum divaksinasi.  

Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. 

Gejalanya meliputi demam, lemas, dan munculnya ruam berupa bintik-bintik merah kecil yang berkembang menjadi lenting berisi cairan. 

Cacar air juga sangat menular, terutama di kalangan anak-anak yang belum pernah terpapar virus ini.  

Mitos larangan mandi bagi penderita campak atau cacar air muncul dari beberapa kepercayaan tradisional, seperti, takut luka semakin parah.

Banyak yang percaya bahwa mandi dapat memperburuk ruam atau lenting, membuatnya lebih mudah pecah, dan akhirnya meninggalkan bekas luka.  

BACA JUGA:Transaksi Ganja 6 Kg, Warga Talo Dibekuk Satreskoba Polresta Bengkulu

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan