Expose Kajian Hilirisasi Investasi Strategis Tahun 2024
Sekretaris Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Sekretaris Utama BKPM Heldy Satrya Putera.-foto: bkpm.go.id/koranrb.id-
KORANRB.ID – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar Expose Kajian Hilirisasi Investasi Strategis Tahun 2024 di Jakarta, belum lama ini.
Sekretaris Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Sekretaris Utama BKPM Heldy Satrya Putera menyampaikan Kajian Hilirisasi Investasi Strategis Tahun 2024 merupakan kegiatan lanjutan dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM yang sebelumnya telah menyusun Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis di tahun 2022 dan tahun 2023.
Di tahun 2024 ini, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menyusun tiga kajian yaitu Kajian Akselerasi Hilirisasi Investasi Strategis, Kajian Optimalisasi Hilirisasi Investasi Strategis, dan Kajian Dampak Hilirisasi.
Kajian Akselerasi memotret perkembangan investasi hilirisasi dari 28 komoditas, salah satunya Nikel yang memiliki dua sasaran utama hilirisasi yaitu produk stainless steel dan baterai kendaraan listrik.
BACA JUGA:Malam Tahun Baru, Polres Bengkulu Selatan Lakukan Rekayasa Arus Lalu Lintas
BACA JUGA:Catat! Ini Lokasi Larangan Mandi di Pantai Kota Bengkulu, Tetap Nekat, Nyawa Bisa Melayang
”Dari kajian ini, kita dapat melihat perkembangan hilirisasi misalnya hilirisasi nikel, sudah sampai produk yang mana. Karena kami sudah membuat hilirisasi nikel dengan konsep ekosistem, mulai dari tambangnya sampai kepada produk akhirnya,” kata Heldy yang juga merupakan Plt. Deputi Bidang Hilirisasi Investasi Strategis dilansir dari laman bkpm.go.id.
Kajian kedua adalah Kajian Optimalisasi Hilirisasi Investasi Strategis yang terdiri dari tujuh komoditas yakni bauksit, aspal Buton, minyak bumi, gas bumi, biofuel, ikan tuna-cakalang-tongkol, serta rumput laut.
”Kami juga memotret, merekam apa saja permasalahan (komoditas) yang ada, supaya kita bisa optimalkan,” jelasnya.
Kajian ketiga adalah terkait dengan Kajian Dampak Hilirisasi yang mengkaji dari sisi ekonomi, sosial, dan lingkungan pada dua komoditas utama, yaitu nikel dan kelapa sawit.
BACA JUGA:Perlindungan Hukum bagi Pengguna Narkoba, Bisa Rehab Gratis di BNNK, Begini Prosedurnya
BACA JUGA:Sukseskan Makan Bergizi Gratis, Dukung Program Presiden Prabowo
Kajian ini menjelaskan bahwa komoditas hilirisasi seperti kepala sawit yang sering kali dianggap sebagai penyebab utama deforestasi, sebenarnya memiliki dampak positif yang signifikan jika dilihat dari berbagai aspek seperti menjadi bahan bakar.
”Jadi (kelapa sawit) mulai dari utamanya, produknya sampai cangkangnya semua sudah dimanfaatkan di dalam negeri,” ujarnya.