PGE: Longsor Murni Faktor Alam, Bukan Pengeboran, Ini Klarifikasi Lengkap PGE

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Proyek Hululais Lebong--fiki/rb

PGE secara aktif melakukan upaya normalisasi dengan memelihara bagian hulu Sungai Air Kotok, dengan mengoperasikan tiga alat berat setiap hari setelah banjir bandang dan tanah longsor itu untuk mengurangi sedimentasi yang mengalir ke Sabo Dam Sungai Air Kotok.

Kegiatan ini dilakukan sesuai permintaan Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong dan hingga saat ini PGE masih aktif memberikan dukungannya untuk proses normalisasi hulu sungai tersebut.

BACA JUGA:Masa Kerja Tenaga Honorer Diperpanjang Hingga Pelantikan PPPK

BACA JUGA:Usulkan Perbaikan Bendungan dan Jaringan Irigasi ke Presiden Prabowo

“Pengendalian pencemaran dan pencegahan kerusakan lingkungan menjadi prioritas kami dalam 

menjalankan perusahaan panas bumi yang berkelanjutan dan patuh pada tata kelola,” ujarnya. 

Keseriusan PGE dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam operasional pemanfaatan sumber daya panas bumi tercermin saat PGE Area Hululais memperoleh Peringkat Pratama untuk Kinerja Bidang Kinerja Penerapan K3 dan Keteknikan Panas Bumi Serta Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan dalam Penghargaan Subroto 2023 oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

“Sebagai Proyek Strategis Nasional, PGE Hululais berkomitmen untuk menyediakan energi bersih yang terjangkau bagi masyarakat, dan berkomitmen untuk terus memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar,” katanya. 

Tidak hanya memberikan energi bersih, PGE Hululais juga menjalankan program CSR untuk memberdayakan masyarakat lokal, di antaranya bantuan sanitasi sekolah. Hal ini dilakukan melalui pembangunan atau renovasi toilet untuk 5 sekolah, di antaranya SDN 40 Lebong, SDN 83 Lebong, SDN 70 Lebong, TK Paud Dharma Wanita, dan MIS 03 GUPPI.

BACA JUGA:22 Personel Polres Kaur Naik Pangkat, Paling Banyak Briptu ke Brigpol, Jumlahnya 10 Personel

BACA JUGA:Terbakar Saat Malam Tahun Baru, Rumah Lansia di Seluma Berpeluang Dibangun Kembali

Lalu pelatihan stek kopi kepada 60 petani di wilayah ring 1 proyek Hululais. Teknik ini memungkinkan petani memperoleh bibit kopi berkualitas dengan jumlah banyak dalam waktu singkat, sehingga dapat meningkatkan produktivitas. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan