PKC PMII Go to School 2023 Hadirkan Berbagai Pemateri, Sosialisasikan Bahaya Narkoba di MAN 2
ABADIKAN: Foto bersama antara pemateri dan peserta PKC PMII Go to School 2023 di MAN 2 Kota Bengkulu. REH/RB--
Pada sosialisasi turut mengundang pemateri dari Anggota DPRD Provinsi Bengkulu H. Zainal dengan materi mengenai pemuda sehat dan sukses tanpa narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu, Julia Dwi Putri, Spsi mengenai Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Narkoba Polda Bengkulu diwakili AKP. Alfian mengenai hidup sehat tanpa narkoba di lingkungan pendidikan, Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSKJO) Bengkulu, Tri Haryanto mengenai dampak narkoba terhadap kesehatan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Bengkulu, Bagus Endriyanto mengenai pentingnya nilai-nilaiagama ciptakan siswa berprestasi tanpa narkoba.
BACA JUGA:DTPHP Provinsi Evaluasi Programa Penyuluhan Pertanian
Pada penyampaian materi bahaya narkoba dijelaskan, bahwa narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.
Obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya berlebihan. Pemanfaatan dari zat-zat itu adalah sebagai obat penghilang nyeri serta memberikan ketenangan.
Narkotika terbagi menjadi tiga golongan yaitu golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka yang jika dikonsumsi dengan berlebihan dapat menimbulkan efek kecanduan.
Untuk golongan 2 bisa dimanfaatkan untuk pengobatan asalkan sesuai dengan resep dokter. Jenis dari golongan ini kurang lebih ada 85 jenis, beberapa diantaranya seperti Morfin, Alfaprodina, dan lain-lain. Golongan 2 juga berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan. Dan yang terakhir adalah golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang cukup ringan dan banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi.
BACA JUGA:Tiga Kabupaten Tidak Layak Anak, Tujuh Sudah Predikat Pratama
Penyebab penyalahgunaan narkoba biasanya ditimbulkan oleh rasa penasaran yang tinggi, ingin mencoba-coba, pengaruh lingkungan atau salah pergaulan. Hal ini juga bisa disebabkan kurangnya peran penting keluarga terutama orang tua dalam hal pola komunikasi dan pola asuh.
Maka dari itu, diharapkan kepada generasi muda untuk memawasi diri dari penyalahgunaan narkoba, agar terciptanya generasi muda yang sehat berprestasi. (reh/prw)