Warga Gaza Terancam Musim Dingin, Menlu Retno Desak Perbaikan Faskes
DUKUNG: Aksi dukung Palestina oleh warga Indonesia. Bukan hanya turun ke jalan, aksi dukungan ini juga meluas hingga ke media sosial.--istimewa
Musim dingin sangat kejam mengingat kebanyakan pengungsi hanya mengandalkan tenda nilon atau bahkan tenda yang dibuat dari kain para pengungsi. Sekali ada badai, tenda-tenda tersebut terbang.
BACA JUGA:Usai Salat Jumat, Salat Ghoib Untuk Palestina
Leo Cans dari Medecins Sans Frontieres mengatakan, kondisi saat ini berpotensi menciptakan wabah lokal. Dengan imunitas dan higienitas yang rendah, penyakit bakal mudah tersebar. ’’Populasi yang padat dan kurangnya air layak minum akan menjadi bencana kesehatan,’’ tegasnya.
Majelis Umum PBB bakal berkumpul hari ini (12/12) untuk membahas krisis kemanusiaan di Gaza. Menurut bocoran, mereka bakal menelurkan resolusi yang mendorong adanya gencatan senjata. Meski diperkirakan berhasil, namun resolusi tersebut hanya akan menjadi formalitas PBB karena tak punya dasar legal yang mengikat.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menghadiri pertemuan khusus Executive Board WHO di Jenewa, Swiss, Minggu (10/12) siang waktu setempat. Pertemuan ini diadakan guna membahas situasi di Gaza.
BACA JUGA:Kemenag Salurkan Bantuan Untuk Palestina Rp 168 Juta
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia kembali mendesak pentingnya perbaikan fasilitas kesehatan serta perlindungan terhadap fasilitas dan tenaga kesehatan yang ada di sana. Termasuk, faskes Rumah Sakit Indonesia.
Retno menegaskan, kondisi faskes di Gaza sangat memprihatinkan. Perlengkapan medis, obat-obatan, makanan, air bersih, bensin hingga listrik semakin terbatas. ’’Ratusan pekerja medis telah terbunuh semenjak Israel menyerang Gaza,’’ ungkapnya dalam keterangan resminya, kemarin (11/12).
Tak kalah penting, Retno meminta ada peningkatan mobilisasi dukungan untuk WHO. Dukungan ini sangat diperlukan bagi beroperasinya program-program WHO dan UNRWA di Gaza. Indonesia juga mendukung WHO untuk melakukan donors conference guna dapat membiayai dan membangun kembali sistem kesehatan Palestina. (bil/mia/bay)