Baca Koran Harian Rakyat Bengkulu - Pilihan Utama

Pemkab Mukomuko Tuai Kritikan, Randis Mewah Berganti, Aset Lama Tak Jelas

MENTERENG: Randis yang gagal diperuntukan untuk unsur Pimpinan karena tidak sesuai regulasi. FIRMANSYAH/RB--

KORANRB.ID – Di tengah sorotan terhadap buruknya pengelolaan aset kendaraan dinas (Randis) roda empat yang tak kunjung tertata, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko kembali menuai kritik tajam. 

Ironisnya, di saat banyak fasilitas publik dalam kondisi memprihatinkan, Pemkab justru mengalokasikan anggaran Rp1,4 miliar untuk membeli dua unit mobil dinas baru bagi Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko.

Dua kendaraan yang direncanakan dibeli melalui APBD 2025 itu masing-masing berupa Toyota Fortuner VRZ untuk Bupati, dan Mitsubishi Pajero untuk Wakil Bupati. 

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Mukomuko, Eva Tri Rosanti, SH, membenarkan adanya rencana pembelian tersebut.

BACA JUGA:Bupati Bengkulu Tengah Sudah Panggil Sekwan, Minta Segera Ajukan Pencairan Gaji Honorer

BACA JUGA:Wamen Pariwisata Takjub Melihat Keindahan Danau Dendam Tak Sudah, Siap Kolaborasi dengan Pemkot Bengkulu

Menurut Eva, pengadaan dua kendaraan baru itu sudah dirancang sejak awal tahun dengan alasan efisiensi jangka panjang.

Salah satu pertimbangannya adalah tingginya biaya perawatan kendaraan lama milik Bupati, yakni Mercedes-Benz GLS 450 yang baru dibeli tahun 2023 seharga Rp2,8 miliar.

“Untuk Mercedes pengadaan tahun 2023 tersebut, kemungkinan terlalu mahal biaya perawatannya. Maka dari itu sebagai bentuk efisiensi jangka panjang kita lakukan pembaharuan,” ujar Eva.

Namun, rencana ini justru dianggap sebagai bentuk kebijakan anggaran yang jauh dari prinsip prioritas dan efisiensi. 

BACA JUGA:Wamen Pariwisata Takjub Melihat Keindahan Danau Dendam Tak Sudah, Siap Kolaborasi dengan Pemkot Bengkulu

BACA JUGA:Basarnas Bengkulu Butuh Dermaga Khusus untuk Optimalisasi Penyelamatan Laut

Direktur Rumus Institute Bengkulu, Rusman Aswardi, SP, mengecam keras langkah Pemkab. Ia menyebut, pembelian mobil dinas mewah di tengah ketimpangan pembangunan daerah mencerminkan lemahnya manajemen perencanaan.

“Kebijakan ini benar-benar tidak masuk akal. Kami menyayangkan kenapa Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) tidak bijak dalam merencanakan dan merealisasikan belanja daerah. Mukomuko ini masih sangat perlu pembangunan, bukan hanya sibuk membeli mobil dinas mewah,” tegas Rusman.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan