Genoa CFC vs Inter Milan : Kuasa Allenatore Muda
Alberto --IST/RB
GENOA, KORANRB.ID – Inter Milan menahbiskan diri sebagai juara paro musim Serie A (Campione d’Inverno) andai mengalahkan Genoa CFC dini hari nanti (siaran langsung beIN Sports 1/Vidio pukul 02.45 WIB). Hingga giornata ke-17 atau dua laga menuju setengah perjalanan kompetisi, Inter sebagai capolista unggul 4 poin (44-40) atas peringkat kedua Juventus.Genoa CFC yang menempati peringkat ke-13 dan klub promosi di atas kertas bukan lawan sepadan.
Tapi, keberadaan allenatore Il Grifone –julukan Genoa CFC– Alberto Gilardino bisa jadi faktor X yang membuat laga di Stadio Comunale Luigi Ferraris bisa berjalan tidak sesuai di atas kertas.Gila –sapaan akrab Gilardino– menjadi gerbong dari allenatore muda yang menjadi atensi di Serie A musim ini. Berusia 41 tahun, Gila merupakan pelatih termuda kedua bersama Thiago Motta (Bologna FC).
BACA JUGA:Anies Janji ke Nelayan, Prabowo dapat Dukungan, Ganjar Fokus Serap Aspirasi
Keduanya hanya kalah oleh allenatore AC Monza Raffaele Palladino yang berusia 39 tahun. Simone Inzaghi sebagai allenatore Inter juga masuk gerbong muda (47 tahun).Musim ini adalah musim perdana Gila menangani tim di Serie A. Setahun lalu, bagian dari skuad Italia kala memenangi Piala Dunia 2006 itu dipromosikan dari pelatih Genoa U-19 (primavera) dan sukses membawa Il Grifone promosi dari Serie B.
BACA JUGA:Gedung Perpusda Rp 9,4 Miliar Selesai Dibangun
”Gila telah menunjukkan kinerja bagus di sana (Genoa CFC, Red) karena beberapa pelatih muda kurang berhasil,” kata Gian Piero Gasperini, allenatore Atalanta BC, yang pernah dua periode menangani Il Grifone. Fabio Liverani (2013), Motta (2019), hingga Andriy Shevchenko (2021–2022) masuk dalam daftar kurang berhasil seperti yang disebut Gasperini.
BACA JUGA:Bupati BS Izinkan DD Digunakan Bangun Jalan
Gila yang semasa bermain dikenal sebagai striker Parma Calcio 1913, AC Milan, dan ACF Fiorentina itu juga memasuki dunia kepelatihan dengan merangkak dari bawah. Gila mengawalinya bersama AC Rezzato di Serie D lima tahun silam. Hal itu berbeda dengan Simo –sapaan akrab Simone Inzaghi– yang langsung dipercaya menangani SS Lazio di Serie A dua tahun sebelum Gila terjun sebagai pelatih (2016).
BACA JUGA:31 Ruang SMKN 03 Dilalap Api, Sekdaprov : 2024 Diperbaiki
Perbedaan fondasi itulah yang membuat lemari trofi Gilardino masih melompong. Bandingkan dengan Simo yang memenangi trofi perdana di Supercoppa Italiana pada musim 2017–2018. Kecuali scudetto Serie S, semua gelar domestik telah dimenangi Simo. Musim lalu adik kandung pelatih US Salernitana Filippo Inzaghi itu sukses mengantar Nerazzurri –sebutan Inter– jadi finalis Liga Champions.
”Inter bersama Simo merupakan tim tangguh. Tapi, aku yakin tim kami bisa menyulitkan tim mana pun,” ucap Gila kepada Corriere dello Sport.
Gila tidak asal omong. Musim ini, Il Grifone mampu mengalahkan Lazio 1-0 pada giornata kedua (28/12), menang 4-1 atas AS Roma pada giornata keenam (29/9), dan menahan seri 1-1 Juventus pada giornata ke-16 (16/12).
BACA JUGA:Atribut Caleg Masuk Kampus, Bawaslu Kaji dan Kumpulkan Bukti
Tapi, Inter yang tidak tersentuh kekalahan dalam 11 giornata terakhir telah mengantisipasi ancaman Gila dengan pasukan Il Grifone. ”Kami sedang dalam kondisi bagus dan kami ingin menutup tahun ini dengan hasil gemilang,” tutur Simo seperti dilansir La Gazzetta dello Sport. Setelah lawan Il Grifone, laga Inter berikutnya terjadi tahun depan dengan menjamu Hellas Verona di Stadio Giuseppe Meazza (6/1). (jpg)