HUT Kepahiang, Proyek Miliaran Rupiah Milik PUPR Provinsi Ambrol

AMBROL: Proyek Pengaman Jalan bernilai miliaran rupiah milik Dinas PUPR Provinsi di Kabupaten Kepahiang ambrol, Selasa 7 Januari 2025 petang--Foto: Heru Pramana.Koranrb.Id

KEPAHIANG,KORANRB.ID  - Masih hitungan hari sejak dinyatakan kelar, proyek pengaman jalan atau Tembok Penahan Tanah (TPT) milik Dinas PUPR Provinsi Bengkulu di Kabupaten Kepahiang ambrol, Selasa 7 Januari 2025 petang. 

Proyek yang menggunakan dana APBD murni dan APBD Perubahan Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran (TA) 2024 itu ambrol tepat di saat hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Kepahiang ke 21. 

Melihat kondisi proyek yang sudah ambrol setelah baru beberapa hari dinyatakan kelar dibangun, ada indikasi pengerjaan dilakukan secara asal-asalan. 

Pantauan di lokasi pada ruas jalan ruas jalan Tebat Monok - Sp.Waim tepatnya di Desa Kelilik Kecamatan Kepahiang, ambrolnya proyek pengaman jalan membuat akses lalu lintas menjadi terganggu. 

Di lokasi, merupakan akses utama sebagai penghubung Kota Kepahiang menuju Kecamatan Seberang Musi. 

BACA JUGA:Temuan Belanja BOK, BPK Beri 3 Rekomendasi ke Kadis Kesehatan Kepahiang

BACA JUGA: Tiga Blok Potensi Batu Bara di Bengkulu Diajukan Lelang ke Kementerian ESDM

Kepala pekerja yang masih berada di lokasi, Pur mengakui proyek pengaman jalan baru dinyatakan selesai sepekan ini. 

Menurutnya, ambrolnya proyek pengaman jalan lantaran kondisi cuaca jelek yang terus diguyur hujan. 

"Orang provinsi (PUPR,red) sudah kita beritahu, besok (hari ini,red) akan cek lokasi," ujarnya. Mengenai hal ini, saat coba dikonfirmasi Kepala Bidang  Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Yasir, ST tak memberi respon. 

Pengerjaan proyek yang sudah lama dikeluhkan pengguna jalan tersebut, sejatinya mulai berjalan sejak akhir Agustus 2024.

Menggunakan dana APBD TA 2024 sebesar Rp481,9 juta, pengerjaan proyek sejatinya berlangsung selama selama 90 hari dan dikerjakan sebagai kontraktor pelaksana dari CV. Menara Baja Project.

Di tahap pertama, realisasi pembangunan berupa pembuatan bronjong yaitu rangkaian kawat yang hanya diisi batu kali. 

Selesai pada pembangunan tahap pertama, proyek dilanjutkan kembali menggunakan APBD perubahan dengan dana tambahan mencapai Rp700 juta. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan