Awal 2025, Harga Bapokting Belum Stabil Sejak Nataru
Kepala Bidang Perdagangan, Disperindagkop UKM Lebong, Arnaldi Sucipto.--Foto: Fiki Susadi.Koranrb.id
LEBONG,KORANRB.ID – Harga bahan pokok penting (Bapokting) di Kabupaten Lebong di awal tahun 2025 belum juga stabil, setelah mengalami kenaikan harga saat natal dan tahun baru (Nataru).
Seperti harga cabai rawit, cabai merah keriting, cabai merah besar, daging sapi, daging ayam dan telur ayam ras, masih sama sewaktu Nataru.
Cabai rawit sebelum mengalami kenaikan harga, per Kilogram (Kg) Rp35.000 saat naik harga menjadi Rp40.000/Kg. Pasca-Nataru harga cabai rawit tetap sama belum ada penurunan harga.
Begitu juga, cabai merah keriting awalnya Rp50.000/Kg menjadi Rp54.000/Kg, cabai merah Rp45.000/Kg menjadi Rp50.000/Kg.
Kemudian, daging sapi awalnya Rp120.000/Kg menjadi Rp130.000/Kg, daging ayam ras awalnya Rp40.000/Kg menjadi Rp45.000/Kg dan telur ayam ras Rp29.300/Kg menjadi Rp29.800/Kg.
Kepala Bidang Perdagangan, Disperindagkop UKM Kabupaten Lebong, Arnaldi Sucipto, ST, ME mengatakan, hasil survei yang dilakukan, harga Bapokting di sejumlah pasar di Kabupaten Lebong memang belum stabil.
BACA JUGA:Tidak Ditemukan Indikasi Pungli PTM, Pelapor: Terima Kasih Kinerja Polisi
BACA JUGA:Penyaluran Beras Gratis Baru Diputuskan untuk 2 Bulan, Januari dan Februari 2025
“Harganya masih sama dengan survei terakhir kita di tahun 2024,” kata Arnaldi, Selasa, 7 Januari 2025.
Belum stabilnya harga Bapokting di Kabupaten Lebong, Arnaldi mengatakan, produk yang dijual di pasaran saat ini masih menggunakan produk yang diambil saat akhir Desember 2024.
“Ada beberapa produk itu, masih menggunakan modal lama, jadi harga belum bisa diturunkan,” ujarnya.
Kondisi ini, kata Arnaldi tidak akan berlangsung lama. Diperkirakan hanya akan berlangsung lebih kurang satu Minggu lagi.
Kemungkinan, Minggu depan harga Bapokting akan kembali stabil. “Biasanya pertengahan bulan sudah stabil lagi, kita akan pantau terus,” ucapnya.
Hal serupa juga diakui oleh salah seorang pedagang di Kabupaten Lebong, Susilawati (40).