Pengangkut Ikan Kerap Laka di Ulu Manna-Pagar Alam, Laporan Masyarakat: Sopir Ugal-ugalan

IST/RB TERBALIK: Salah satu mobil jenis Isuzu Traga pengangkut ikan dari BS, erbalik di Kabupaten Lahat Sumsel, Rabu (3/1).--

KOTA MANNA, KORANRB.ID - Kasus kecelakaan (laka) lalu lintas dialami mobil pengangkut ikan air tawar dari Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) menuju Provinisi Sumatera Selatan (Sumsel), kerap terjadi di jalur Ulu Manna-Pagar Alam. Hal ini lantaran sopir mobil, umumnya ugal-ugalan melajukan kendaraan. 

Sebagaimana laporan beberapa masyarakat di Kecamatan Ulu Manna, setiap hari mobil pengangkut ikan melintas dengan kecepatan tinggi. Mobil pengangkut ikan itu biasanya melintas di Ulu Manna pada malam hari.

BACA JUGA: Satpol PP Razia Besar-Besaran, 3 Kali Kena Langsung Tipiring

‘’Jadwal mobil pengangkut ikan air tawar menuju Sumsel malam hari. Pada jam tersebut belasan mobil pengangkut ikan melintas, hampir semuanya kebut-kebutan. Padahal sedang membawa beban berat. Karena ini pula mobil tersebut sering mengalami kecelakaan,’’  ujar M. Ipan (37) warga Ulu Manna. 

Bahkan diakui Ipan, sangkin ramainya mobil-mobil pengangkut ikan itu, pada malam hari kawasan jalan Kecamatan Ulu Manna layaknya sirkuit balapan mobil. ‘’Kenjang sekali mobilnya, jadi wajar kalau sering alami laka,” ungkap Ipan.

Dia berharap dengan beberapa kejadian laka dialami mobil pengangkut ikan beberapa Minggu terkahir, para sopir sadar dan tidak lagi ugal-ugalan. 

Salah satu eks sopir mobil pengangkut Ikan dari Kecamatan Seginim dan Air Nipis Putra Maizopan (39), mengatakan, setiap membawa barang tersebut yang dipikirkan sopir adalah kejar target. 

Sebab jam pemberangkatan ikan paling cepat pukul 16.00 WIB. Dan paling banyak diantara pukul 22.00 WIB. Tujuan penjualan ikan mulai dari Kota Pagar Alam, Lahat, hingga Muara Enim. 

“Kalau kami lambat sewaktu saya bawa mobil, takut ikan mati. Karena ikan air tawar yang kami bawa menggunakan oksigen. Jadi harus cepat sampai,” ungkapnya

Kapolres Bengkulu Selatan AKBP. Florentus Situngkir menegaskan, batas kecepatan mobil telah diatur apalagi kondisi jalan yang tidak memungkinkan di jalur Ulu Manna-Pagar Alam. 

Menurutnya jalan tersebut kecil dan banyak tikungan. Apalagi kiri kanan jalan adalah jurang dan tebing. Sehingga apabila sopir hilang kendali, besar kemungkinan mobil mengalami kecelakaan yang berakibat fatal pada sopir dan kebdaraannya.

BACA JUGA: 6 Desa Terima DD Rp1 Miliar, Pencairan Menunggu Perbup

Oleh sebab itu kepada pemilik usaha ikan di Kabupaten BS untuk menegur para sopir tersebut agar tidak mengendarai mobil dalam kecepatan tinggi, apalagi sampai ugal-ugalan. 

“Yang rugi siapa kalau sudah kecelakaan, pasti pengusaha ikan itu sendiri. Syukur kalau masih selamat sopirnya. Ini laporan masyarakat banyak sekali mobil pengangkut ikan ngebut, ugal-ugalan,’’ tandas Kapolres. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan