Setelah Ditutup 2 Minggu, Objek Wisata Napal Jungur Kembali Dibuka
REHAB: Objek wisata Napal Jungur yang sempat ditutup saat ini kembali dibuka. -foto: dok koranrb.id-
Memiliki kedalaman mencapai 4 meter, jika tidak terlatih tentunya akan sangat berisiko.
Terlebih lagi lokasinya jauh dari pantauan pokdarwis.
"Sudah kita berikan palang sebelumnya, karena memang lokasi tersebut cukup berbahaya untuk berenang lantaran dalam. Selain itu lokasinya juga jauh dari pengawasan penjaga," ungkap Maman.
Sementara itu, Kapolres Seluma, AKBP. Arif Eko Prasetyo, SIK,MH melalui Kapolsek Sukaraja, Iptu. Catur Teguh Susanto, SH mengatakan berdasarkan fakta yang didapat, korban diketahui tidak bisa berenang.
Sehingga saat tenggelam di lubuk sungai, korban tidak bisa menyelamatkan dirinya dan sulit untuk muncul ke permukaan.
"Saat korban masuk ke lubuk sungai, korban tidak muncul lagi ke atas. Kemudian korban sempat disusul secara menyelam dan ditarik oleh temannya, namun terlepas," ungkap Kapolsek.
Kejadian ini bermula terjadi pada Minggu, 7 Januari 2024 sekitar pukul 15.00 WIB.
BACA JUGA:Sempat Memanas, Politisi Demokrat Dan PAN Sepakat Damai
Pada awalnya korban pergi bersama tiga orang rekannya ke kolam pemandian keluarga di Desa Wisata Napal Jungur, Kecamatan Lubuk Sandi itu.
Sekitar pukul 16.00 WIB korban bersama rekannya memutuskan untuk mandi ke arah lubuk sungai yang berada sedikit jauh di atas pemandian keluarga.
Namun saat masuk dalam lubuk, korban tidak kembali muncul ke permukaan.
Melihat hal janggal tersebut, rekan korban bergegas menyelam untuk mencari korban, namun rekan korban mengaku kehabisan nafas dan korban terlepas.
Lalu rekan korban mulai panik dan terus melakukan pencarian.
Selang 30 menit akhirnya rekan korban berinisiatif memanggil Ketua Pokdarwis beserta anggota untuk membantu mencari korban.
Aksi pencarian bersama dilakukan selama 20 menit dan akhirnya korban mampu di angkat ke permukaan.