6 CJH Bengkulu Batal Berangkat, 2 Lainnya Masih Dievaluasi
PERIKSA: Proses pemeriksaan Calon Jamaah Haji (CJH) di Asrama Haji pada musim haji 2023.--BELA/RB
BACA JUGA:Siagakan Mobil Damkar Lebong Tersendiri di Kecamatan Topos
Untuk selanjutnya, pihaknya masih menunggu kebijakan dari Dirjen Haji Kemenag, apakah bisa diperpanjang tahap II.
Dengan begitu, proses evaluasi akan semakin panjang.
Karena pasien TB itu, minimal minum obat 3 minggu - 1 bulan agar BTA nya menjadi negatif.
"Sebab untuk pengobatan TB minimal 6 bulan bahkan 1 tahun.
Tergantung tingkat keparahan yang dialami pasien TB tersebut," ujarnya.
Sementara itu, untuk 6 CJH yang dipastikan tidak bisa berangkat haji tahun 2024 ini yakni 4 orang dari Kabupaten Lebong.
BACA JUGA:19 TPS Rawan Bencana, Ini yang Bisa jadi Pemicunya
Ke-4 nya merupakan jamaah cadangan dan hanya melakukan pemeriksaan kesehatan tahap I saja.
Ke-4 CJH tersebut tidak melanjutkan pemeriksaan tahap II di Rumah Sakit, melaksanakan pemeriksaan dengan dokter spesialis.
Dengan begitu, datanya tidak masuk ke dalam istitaah.
"Ke-4 CJH ini beranggapan, karena mereka CJH cadangan kemungkinan besar tidak berangkat tahun ini.
BACA JUGA:Dana Desa 2024 Sudah Bisa Cair, Asal Syaratnya Lengkap
Sehingga tidak mau lanjut pemeriksaan itu biayanya besar, baik di rumah sakit maupun klinik," jelas Kurniawan.
Sementara itu, 1 orang CJH lagi berasal dari Kepahiang karena memiliki demensia berat.