Cerita Anak Bahasa Daerah, Diinisiasi Masuk Perencanaan Disdikbud 2025

SEMANGAT: Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos, M.Kes, memberi semangat kepada 100 peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Cerita Anak Berbahasa Daerah di Hotel Santika, Minggu (25/2).--BELA/RB

BACA JUGA:Jelang Ramadan, Harga Bapok Merangkak Naik

Cerita tersebut nantinya akan benar-benar dipilah agar bisa diterima anak-anak dengan proses yang cukup panjang. 

Setelah penulisan, akan dilakukan penyuntingan, serta diuji keterbacaannya. 

"Harus disunting apakah tidak mengandung SARA, sesuai dengan kaidah bahasa, setelahnya akan diuji keterbacaan dengan diberikan ke anak-anak sesuai dengan kategori buku," kata Laily. 

Selanjutnya juga akan diberikan gambar, sebab cerita anak harus penuh dengan gambar. 

BACA JUGA: 3 Anak di Sukaraja Seluma Terkena Gigitan Anjing, Total 49 Kasus Gigitan HPR, Ini Rinciannya

"Makanya kami hadirkan juga narasumber berupa ilustrator," ucapnya. 

Sasaran buku anak berbahasa daerah di tahun 2024 berjumlah 73 cerita. 

Untuk, semua peserta kegiatan dipersilakan untuk mengikuti sayembara Dwi Bahasa, dengan masing-masing peserta yang menjadi pemenang sayembara nantinya akan diberikan Rp6 juta.

"Untuk itu, setelah bimtek ini menerima materi maka akan kami berikan sayembara yang benar-benar sayembara cerita anak dwi bahasa yakni bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia," katanya.

BACA JUGA:Tahun Ini, 34 Kelurahan di Kabupaten Rejang Lebong Kembali Dapat BKK

Ia juga memaparkan, dari 100 naskah tersebut, hanya ada 2 bahasa daerah di Bengkulu yang tidak ikut. 

Yakni, Bahasa Enggano dan Bahasa Melayu Bengkulu dialek Nasal. 

"Dua bahasa ini tidak diikutkan dalam dalam seleksi ini karena tidak ada penulisnya yng mengirim," tutup Laily. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan