Perjuangan Nabi Nuh AS Berdakwah Hingga Berabad-Abad dan Meminta Allah SWT Menurunkan Azab
Perjuangan Nabi Nuh AS Berdakwah Hingga Berabad-Abad dan Meminta Allah SWT Menurunkan Azab--
BACA JUGA:Diskors 2 Jam, Pleno Hasil Pemilu di Kepahiang Lanjut Sampai Malam, Ada Perubahan
Malaikat Jibril pun ikut turun ke bumi dan membantu Nabi Nuh mengumpulkan serta menggiring setiap binatang yang berpasangan agar nantinya setelah azab ini melanda seluruh dunia dan menenggelamkan daratan beserta isinya, setiap spesies binatang itu tidak punah dan bisa berkembang biak kembali untuk generasi umat manusia selanjutnya.
Istri dan putra nabi Nuh Kan’an adalah orang yang turut serta mencemooh perahu Nabi Nuh sehingga mereka tidak ikut menaikinya.
Hanya ada sekitar 80 orang mukmin yang masuk ke dalam perahu tersebut. Dan Allah menurunkan demam kepada hewan-hewan buas hingga naluri buasnya turun agar tidak memangsa hewan-hewan lainnya.
Setelah seluruh pengikut Nabi Nuh dan hewan-hewan masuk ke dalam perahu, kemudian seluruh pintu masuk ditutup.
BACA JUGA:Target Investasi di Provinsi Bengkulu Rp7,5 Triliun! Ada 2 Sektor Unggulan
Dengan kuasa Allah SWT, maka diturunkanlah air hujan dari langit dan bumi mengeluarkan air dari berbagai penjuru setiap celah di bumi. Semua terjadi dengan sangat dahsyat sehingga menenggelamkan bumi dan seisinya.
4 orang putra Nabi Nuh yaitu Kan’an, Yafith, Sam dan Ham. Putra pertama Nabi Nuh adalah anak yang zalim dan durhaka kepada Nabi Nuh, ia pura-pura beriman padahal ia benci kepada ayahnya. Bahkan ia dan ibunya sering menghina dan mencemooh Nabi Nuh.
Tiba- tiba Nabi Nuh teringan akan anaknya yang bersama kan’an. Nabi Nuh bernian untuk menaikkannya ke dalam perahu, namun anaknya menolak dan memilih pergi mencari pegunungan untuk berlindung karena ia pikir ini hanyalah bencana alam biasa.
Walaupun demikian, Nabi Nuh tetap memohon berdoa kepada Allah agar anaknya dan keluarga nya yang lain tetap dilindungi.
BACA JUGA: Waspada DBD Menyerang! 11 Warga Kota Terjangkit
Setelah air banjir tersebut surut, perahu Nabi Nuh terdampar di Gunung Judi. Di sanalah seluruhpengikut Nabi Nuh beristirahat dan memulai kehidupan baru.
Disanalah Nabi Nuh beserta ketiga putranya mulai bertakwa dan seluruh pengikutnya yang berjumlah 80 orang. Dan kemudian turun juga hewan-hewan yang selamat.
Di gunung inilah mereka memulai kehidupan baru dengan seluruh umat yang taat dan beriman kepada Allah serta jauh dari perbuatan tercela, musyrik, dan durhaka kepada Allah SWT.
Menurut cerita, tak lama seluruh pengikut Nabi Nuh wafat dan tak ada yg tersisah 1 orang pun. Hanya ke 3 putra Nabi Nuh yakni Yafith, Sam, dan Ham yang masih hidup dan memiliki keturunan.