Ramadan, Bank Indonesia Siapkan Rp2 Triliun
PENUKARAN: Kegiatan penukaran uang rusak di Kantor Perwakilan BI Provinsi Bengkulu. Ramadan ini BI menyiapkan Rp2 triliun.--BELA/RB
BACA JUGA:Minta Guru Erzon Tetap Ngajar di SDN 1 Kota, Wali Murid Datangi DPRD dan Pemkot
Meskipun mengaku tidak hapal besaran perputaran uang tersebut namun Darjana memastikan ada peningkatan cukup signifikan.
"Peredaran uang menunjukan juga perputaran ekonomi yang lebih baik," kata Darjana.
Dalam kesempatan ini, BI juga mengajak bagi warga yang masih memanfaatkan transaksi tunai sebagai pencegahan berbagai risiko.
Salah satunya yakni peredaran uang palsu.
BACA JUGA: Antisipasi Kenaikan Harga Beras Saat Ramadan
BI juga terus mengedukasi masyarakat tentang ciri-ciri keaslian uang.
"Kami terus akan terus melakukan edukasi, sosialisasi serta literasi," imbuhnya.
Selain itu, dalam menghindari peredaran uang palsu, Darjana mengimbau masyarakat di wilayah Bengkulu untuk bisa bertransformasi atau beralih menggunakan transaksi digital dalam melakukan berbagai transaksi pembayaran.
Digitalisasi transaksi pembayaran ini sebagai salah satu upaya untuk mencegah peredaran uang kartal atau uang kertas palsu yang marak terjadi terutama selama hari besar keagamaan dan menjelang tahun politik.
BACA JUGA:Ini Jadwal Keberangkatan CJH Bengkulu
''Kami sangat mendorong untuk transaksi pembayaran saat ini dilakukan secara digital salah satunya melalui QRIS.
Jadi kami sangat mendorong penggunaan digital karena akan sangat membantu menghindari kita akan peredaran uang palsu," ucapnya.
Ia menyebut, digitalisasi transaksi pembayaran khususnya melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang merupakan salah satu transaksi pembayaran.
Dengan menggunakan QR code dari Bank Indonesia menjadi salah satu transaksi yang sangat membantu mencegah peredaran uang palsu dengan keunggulan lainnya seperti proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.