Harga Bahan Pokok Masih Bertahan Tinggi
MASIH MAHAL: Pedagang bahan pokok di Pasar Panorama tengah menjajakan dagangannya. Saat ini harga bahan pokok masih bertahan tinggi. --Westjer Tourino/RB
BACA JUGA:Kabarnya Maarten Paes Dapat US Green Card, Pasti Bela Timnas Indonesia
”Tahun lalu juga terjadi.
Sebelumnya juga terjadi lima tahun terakhir karena fase menjelang Ramadan itu permintaannya kadang-kadang bisa naik 60–70 persen.
Kalau tidak diimbangi dengan produksi yang baik, harganya akan tinggi,” ungkap Mansuri.
Bukan hanya kondisi awal Ramadan yang patut diantisipasi.
BACA JUGA:Hasil Panggilan Ketiga Vonis MA Perkara P*nc*b*l*n Belum Diketahui
Menurut dia, kenaikan harga pangan juga masih masuk ke zona riskan saat momen sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri.
”Ini yang harus dihati-hati, termasuk permintaan kita terhadap badan pangan dan kementerian lain,” tutur Mansuri.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus mengungkapkan, kenaikan harga pangan tahun ini berisiko sulit kembali ke harga awal sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
”Karena ada faktor-faktor yang menjadi penyebab.
BACA JUGA:MotoGP Qatar: Jorge Martin Melejit Ukir Rekor Lap, Espargaro 2
Misalnya, harga kenaikan ongkos produksi dan harga input lain.
Mungkin akan terbentuk harga keseimbangan baru,” ujar Ahmad.
Salah satu faktor yang disebut memengaruhi adalah kondisi geopolitik global yang membuat harga-harga bahan baku, termasuk bahan baku manufacturing pangan seperti pupuk dan lain-lain, meningkat.
Karena itu, diprediksi harga cukup sulit untuk bisa menyentuh ke level awal.