Sejarah Hari Raya Nyepi, Berawal dari Zaman India Kuno
Sejarah Hari Raya Nyepi. Foto: Ilustrasi/ fran sinatra/ koranrb.id--
BACA JUGA:Kenali 14 Manfaat Rebung Untuk Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui
Tujuannya adalah untuk merenung dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan keselamatan dan kesejahteraan.
Oleh karena itu, pernyataan tersebut benar bahwa Hari Raya Nyepi adalah salah satu bentuk permohonan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Kata “Nyepi” berasal dari kata “sepi” atau “senyap”.
Dalam konteks budaya Bali, Nyepi adalah hari raya yang merupakan hari diam atau hari keseharian yang sangat tenang.
BACA JUGA:Pasar Murah di Seluma Diserbu Pembeli, Ramadan Kembali Digelar
BACA JUGA:Kenali 7 Manfaat Rendaman Air Kurma bagi Kesehatan, Salah Satunya Meningkatkan Kesehatan Jantung
Pada hari ini, seluruh aktivitas dihentikan, termasuk penerangan, kegiatan komersial, hingga hiburan.
Tujuannya adalah untuk merenung dan memperbaiki diri.
Oleh karena itu, kata “Nyepi” yang berarti “sepi” atau “senyap” sangat sesuai dengan karakteristik hari tersebut.
Hari Raya Nyepi adalah hari raya umat Hindu di Indonesia yang ditentukan berdasarkan Kalender Saka.
BACA JUGA:Awal Ramadan Berbeda, Muhammadiyah 11 Maret, NU 12 Maret, Masyarakat Diminta Tetap Jaga Toleransi
BACA JUGA:Kenali 7 Manfaat Konsumsi Buah Pir Untuk Kesehatan, Cocok Untuk Buka Puasa
Kalender Saka adalah kalender yang digunakan oleh umat Hindu di Indonesia dan dimulai sejak tahun 78 Masehi.
Hari Raya Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Maret.