Masih Junub, Bolehkah Puasa? Ini Penjelasan Lengkap Ustad Khalid Basalamah

foto: Tangkapan layar Ustad Khalid Basalamah--

BACA JUGA:Bantahan Mantan Kadis PMD Kaur Paksa Perangkat Desa Anggarkan Pengadaan Jas, PH: Yang Ikut Cuma 40 Desa

Seseorang yang masuk waktu subuh dalam keadaan junub, maka hal itu tak merusak puasanya.

Ia wajib mandi junub, agar dapat segera melakukan salat subuh agar ia segera didekati para malaikat.

Rukun Mandi Junub

Mandi Junub wajib dilakukan untuk menghilangkan hadas besar seseorang, agar bisa kembali suci dan bisa menjalankan ibadah.

Saat melaksanakan mandi Junub, ada 2 rukun yang mesti dilakukan. Yakni:

Pertama, Niat. Saat Mandi Junub, dapat melakukannya dengan niat sebagai berikut: Nawaitul-ghusla lirafil ḍadatsil-akbari minal-jinâbati fardlan lillâhi ta‘ala. "Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

Di dalam madzhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.

BACA JUGA:Ini 10 Menu Es Buka Puasa Sederhana dan Praktis, Salah Satunya Es Kelapa

Kedua, mengguyur seluruh badan.

Disaat mandi junub, seluruh badan bagian luar harus terguyur air. Mulai dari rambut hingga bulu-bulunya.

Untuk bagian tubuh yang berambut atau berbulu, air harus bisa mengalir sampai ke bagian kulit dan pangkal rambut atau bulu sehingga tubuh tidak tertempel najis.

Selain rukun, saat melakukan mandi junub ada hal-hal yang menjadi sunnah untuk dilakukan.

Imam al-Ghazali dalam kitabnya Bidâyatul Hidâyah, telah menyampaikan, sunnah dalam mandi junub adalah sebagai berikut:

BACA JUGA:Menu Makan Diet Saat Puasa, Pertimbangankan Menu-Menu Berikut Ini

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan