DBD di Seluma Tembus 106 Kasus, Timbul Gejala? Silakan ke Puskesmas
FOGGING: Dinkes Seluma saat melakukan penyemprotan fogging untuk mencegah penyebaran nyamuk DBD.-- zulkarnain/rb
BACA JUGA:Imbauan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Saat Membuka Murokaz Al-Quran di Masjid Raya Baitul Izzah
Ia menambahkan, setiap kepala keluarga (KK) akan diberikan bubuk abate secukupnya sesuai kebutuhan, mengingat dosis bubuk abate yang akan ditaburkan ke tempat penampungan air paling banyak setengah sendok makan.
"Untuk dosisnya penaburan bubuk abate cukup setengah sendok makan untuk penampungan air pada umumnya," ujar Muhirin.
Selain itu, menurutnya selain pemberian bubuk abate yang paling penting menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta perhatian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sekitar.
Disambung Kepala Dinkes, keluarga pasien yang mengalami DBD harap melapor ke Dinkes atau faskes terdekat agar langsung disemprotkan fogging disekitar area rumahnya untuk mencegah penyebaran nyamuk.
BACA JUGA:Segera Siapkan Persyaratan, Kuota Penerimaan CASN Pemkab Bengkulu Tengah Segera Ditetapkan
Akan tetapi fogging tidak dapat mengatasi DBD secara maksimal dan hanya solusi jangka pendek karena yang dibasmi biasanya adalah nyamuk yang sudah dewasa, bukan berbentuk jentik.
Lagipula fogging juga tidak baik apabila terus menerus dilakukan, terlebih lagi asapnya juga tidak baik untuk dihirup.
Maka dari itu, untuk jangka panjangnya, Rudi mengatakan sebaiknya kepada masyarakat Seluma agar lebih aktif dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam menjaga kebersihan lingkungan, dengan cara gotong royong ataupun membersihkan rumah secara mandiri.
"Apabila ada masyarakat yang merasakan gejala penyakit DBD, sebaiknya segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat seperti Puskesmas. Agar nantinya dapat diberikan penanganan medis hingga pasien kembali sehat," ujar Rudi.
BACA JUGA:Ini 7 Tips Minum Kopi yang Lebih Sehat Saat Sahur, Salah Satunya Tambahkan Madu
DBD merupakan salah salah kasus penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus.
Biasanya gejala yang akan muncul ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual, mimisan serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh pada penderita.
Rudi menambahkan bahwa biasanya virus DBD terjadi akibat kurangnya menjaga kebersihan lingkungan termasuk saluran air, sehingga menyebabkan jentik jentik nyamuk berkembang.
Sehingga menurutnya, upaya tepat sasaran hanya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumah.