Menilik Sejarah Imsak, Penanda Waktu Salat dan Puasa, dari Zaman Nabi Muhammad SAW hingga ke Indonesia

Imsak penanda waktu salat dan puasa. Foto: Ilustrasi/ fran sinatra/ freepik.com/ koranrb.id--

BACA JUGA:Ini 34 Manfaat Bengkoang untuk Kesehatan Tubuh dan Kulit, Salah Satunya Meningkatkan Kesehatan Tulang

Imsak biasanya ditandai dengan adanya lampu kuning atau suara adzan subuh. 

Setelah waktu imsak, seseorang tidak diperbolehkan lagi untuk makan atau minum sampai waktu berbuka puasa tiba. 

Ini adalah praktik yang umum dilakukan oleh umat Islam sebagai bagian dari ibadah puasa di bulan Ramadan.

Imsak berfungsi sebagai peringatan bagi orang yang berpuasa untuk bersiap-siap dan mempersiapkan sahur sebelum terlambat.

BACA JUGA:Ini 8 Tips Membimbing Anak-Anak Mengenal Ramadan, Bisa Kamu Coba!

BACA JUGA:Jangan Kesampingkan Jalan Kaki, Berikut Manfaatnya Bagi Kesehatan

Dalam ajaran Islam, sahur adalah suatu tindakan yang dianjurkan bagi umat Muslim untuk mengambil makanan sebelum fajar (sebelum waktu Subuh) selama bulan puasa Ramadan. 

Namun, jika seseorang terlambat bangun dan belum makan sahur saat waktu imsak (waktu terakhir untuk makan sebelum fajar), mereka masih diperbolehkan untuk makan dan minum sahur hingga terdengar adzan Subuh. 

BACA JUGA:6 Keutamaan Puasa Ramadan Bagi Muslim, Siapkan Diri Untuk Sambut Ramadan 2024 dengan Bahagia

BACA JUGA:Kenali 25 Manfaat Buah Kersen Bagi Kesehatan Tubuh, Apa Saja?

Dikutip dari berbagai sumber, hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa sahur adalah sunnah dan makan sahur setelah Subuh adalah mubah (diperbolehkan). 

Oleh karena itu, prinsip ini memberikan kelonggaran bagi mereka yang baru terbangun saat waktu imsak.

Puasa Ramadan dilakukan sebagai bentuk ibadah yang memperkuat kesadaran spiritual dan empati terhadap yang kurang beruntung, serta sebagai cara untuk meningkatkan disiplin diri. 

BACA JUGA:6 Kebiasaan yang Sering Terjadi Ketika Ramadan akan Tiba

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan