Menilik Sejarah Imsak, Penanda Waktu Salat dan Puasa, dari Zaman Nabi Muhammad SAW hingga ke Indonesia

Imsak penanda waktu salat dan puasa. Foto: Ilustrasi/ fran sinatra/ freepik.com/ koranrb.id--

BACA JUGA:Ngeri! Ini 8 Mitos Horor di Indonesia Paling Legendaris, Kamu Pernah Dengar?

BACA JUGA:8 Manfaat Buah Sirsak untuk kesehatan, Salah Satunya Menyehatkan Jantung

Praktik ini merupakan bagian dari upaya untuk memelihara dan memperkuat ikatan komunitas Muslim dengan agama dan ritual keagamaan.

Uniknya, fenomena bunyi sirene dan bedug penanda imsak ini baru ditemukan di Indonesia saja. 

Fenomena bunyi sirene dan bedug sebagai penanda waktu imsak di Indonesia adalah unik, karena merupakan hasil dari kekayaan budaya dan tradisi Indonesia yang khas.

BACA JUGA:Mitos Atau Fakta di Balik Nama Talang Aur, Desa di Kabupaten Empat Lawang

BACA JUGA:25 Manfaat Durian bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Mengurangi Risiko Diabetes

Sirene digunakan untuk memberi tahu waktu sholat di masjid, sementara bedug adalah alat musik tradisional yang dipukul untuk menandai waktu tersebut. 

Kedua alat ini mencerminkan perpaduan antara aspek keagamaan dan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia, yang membuatnya menjadi fenomena yang hanya ditemukan di negara ini. 

BACA JUGA:Tebat Munting, Dibalik Pesonanya Tersimpan Mitos Keberadaan Ular Raksasa

BACA JUGA:25 Manfaat Kacang Hijau untuk Kesehatan Tubuh dan Kecantikan, Salah Satunya Meningkatkan Kesehatan Mata

Hal ini menunjukkan keberagaman dan keunikannya dalam konteks budaya dan praktik keagamaan.

Jadwal Imsak sangat penting karena membantu seseorang untuk meminimalisir kebingungan saat menikmati hidangan sahur. 

Dengan mengetahui waktu imsak, seseorang dapat menyesuaikan waktu sahurnya agar tidak terlalu dekat dengan waktu Subuh. 

BACA JUGA:Mitos atau Fakta? Ini 10 Pantangan Malam Imlek yang Wajib Diketahui

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan