Menilik Sejarah Imsak, Penanda Waktu Salat dan Puasa, dari Zaman Nabi Muhammad SAW hingga ke Indonesia
Imsak penanda waktu salat dan puasa. Foto: Ilustrasi/ fran sinatra/ freepik.com/ koranrb.id--
BACA JUGA:Tidak Hanya Melatih Kesabaran, Ternyata Ini 20 Manfaat Puasa Ramadan Bagi Kesehatan
BACA JUGA:Anak Penting Diajarkan Bela Diri Demi Kesehatan Mental dan Fisik
Namun, istilah “imsak” sebagai waktu yang menandakan dimulainya menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas lainnya belum digunakan pada masa itu.
Imsak merupakan istilah yang berkembang setelah masa Nabi Muhammad SAW dan digunakan sebagai peringatan bagi umat Islam untuk memulai menahan diri dari aktivitas yang membatalkan puasa.
BACA JUGA:15 Tips Membimbing Anak-Anak Mengenal Ramadan, Berikut Penjelasannya
Oleh karena itu, pada zaman Nabi Muhammad SAW, istilah “imsak” belum ada.
Adapun istilah imsak baru ada dalam mazhab Syafi’i yang merujuk pada waktu di mana seseorang mulai merasakan tanda-tanda datangnya waktu shalat fardhu.
Ini merupakan konsep penting dalam praktik keagamaan bagi umat Islam yang mengikuti mazhab Syafi’i.
BACA JUGA:8 Manfaat Memperbanyak Istighfar di Bulan Ramadan, Salah Satunya Mendekatkan Diri kepada Allah
BACA JUGA:6 Khasiat Bunga Kencana Ungu Bagi Kesehatan, Boleh Dicoba Buktikan Sendiri
Pemahaman tentang imsak memungkinkan umat Islam untuk memulai persiapan dan pelaksanaan shalat fardhu sesuai dengan ajaran dan tuntunan dalam mazhab mereka.
Sehingga, pemahaman tentang imsak dapat membantu umat Islam dalam menjalankan ibadah dengan penuh kekhusyukan dan ketaatan.
Dalam konteks puasa, imsak adalah waktu di mana seseorang harus berhenti makan sahur.
BACA JUGA:Jelang Ramadan 2024, Simak Niat dan Doa Buka Puasa, Niat Salat Tarawih dan Witir