Menilik Sejarah Imsak, Penanda Waktu Salat dan Puasa, dari Zaman Nabi Muhammad SAW hingga ke Indonesia
Imsak penanda waktu salat dan puasa. Foto: Ilustrasi/ fran sinatra/ freepik.com/ koranrb.id--
BACA JUGA:Yuk Simak! 25 Makna Bulan Ramadan Bagi Umat Islam, Salah Satunya Meningkatkan Disiplin Spiritual
BACA JUGA:Mengenal 35 Manfaat Alpukat untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Meningkatkan Kesehatan Jantung
Ini menunjukkan bagaimana nilai informasi agama bisa mempengaruhi harga media cetak pada masa itu.
Pada tahun 1937, terjadi perubahan signifikan dalam jadwal imsak, dimana jadwal tersebut mulai mencakup beragam praktik ibadah.
Sebelumnya, jadwal imsak fokus pada waktu-waktu shalat saja, namun pada tahun tersebut, jadwal tersebut mulai mencakup lebih dari sekadar shalat.
BACA JUGA:Perhatikan! Ini 9 Amalan Penting Jelang Bulan Suci Ramadan
BACA JUGA:Wow! Ini 35 Manfaat Air Alkali bagi Kesehatan, Sayang Dilewatkan
Ini termasuk penambahan ayat-ayat Al-Qur’an untuk dibaca, doa, bacaan pagi dan sore, serta informasi mengenai zakat fitrah.
Perubahan ini mencerminkan upaya untuk menyempurnakan praktik ibadah harian umat Islam, serta untuk memberikan lebih banyak panduan dan informasi kepada umat Muslim mengenai kewajiban agama, termasuk dalam hal puasa dan zakat.
Hal ini juga bisa dipengaruhi oleh perubahan dalam konteks sosial, budaya dan politik pada masa itu yang mempengaruhi praktik keagamaan.
BACA JUGA:10 Tradisi Unik Ramadan di Dunia, Indonesia: Bangunkan Sahur Keliling dengan Beduk
BACA JUGA:Tak Hanya Menjaga Kesehatan Jantung, Ini 35 Manfaat Kentang untuk Kesehatan
Sejak saat itulah, keberadaan jadwal imsak imsak terus mengalami perkembangan, hingga saat ini.
Istilah imsak pada zaman Nabi Muhammad
Pada zaman Nabi Muhammad SAW, umat Islam mengetahui waktu-waktu tertentu untuk berpuasa dan berbuka puasa, seperti waktu fajar untuk memulai puasa dan waktu maghrib untuk berbuka puasa.