Menilik Sejarah Imsak, Penanda Waktu Salat dan Puasa, dari Zaman Nabi Muhammad SAW hingga ke Indonesia
Imsak penanda waktu salat dan puasa. Foto: Ilustrasi/ fran sinatra/ freepik.com/ koranrb.id--
BACA JUGA:Catat, Inilah 25 Manfaat Pepaya bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Meningkatkan Kesehatan Tulang
Waktu untuk memulai dan mengakhiri puasa ditandai oleh adzan subuh dan waktu maghrib (matahari terbenam).
Sehingga, setelah adzan subuh berkumandang, umat Muslim tidak diperbolehkan untuk makan dan minum hingga waktu buka puasa pada saat maghrib.
Imsak di Indonesia
Di Indonesia, waktu imsak, yang merupakan waktu sebelum fajar dimulai dan umat Islam harus berhenti makan dan minum sebagai persiapan untuk puasa, biasanya ditandai dengan berbagai cara tradisional.
BACA JUGA:Tantangan Puasa Qadha Sebelum Ramadan 2024, Begini Penjelasannya
BACA JUGA:24 Tips Menjaga Kesehatan di Bulan Suci Ramadan, Salah Satunya Berolahraga Ringan
Salah satunya adalah menggunakan suara sirine atau lantunan ayat suci Al-Quran dari masjid.
Bunyi-bunyi khas seperti pengumuman adzan atau panggilan untuk shalat Subuh juga sering digunakan untuk memberi tahu umat Muslim bahwa waktu imsak telah tiba.
Ini adalah praktik yang telah menjadi bagian dari budaya dan tradisi masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun, membantu umat Islam untuk mematuhi waktu puasa dengan lebih disiplin dan sadar.
BACA JUGA:Ini 4 Tips Berolahraga di Bulan Ramadan, Bisa Kamu Coba!
BACA JUGA:30 Manfaat Buah Alpukat untuk Menjaga Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Mengandung Vitamin A
Bunyi bedug atau lonceng biasanya terdengar sebelum waktu subuh tiba dalam tradisi Islam sebagai cara untuk mengumumkan waktu shalat kepada umat Muslim.
Ini adalah bagian dari tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad di banyak komunitas Muslim di seluruh dunia.
Tujuannya adalah untuk memperingatkan umat Islam tentang kedatangan waktu subuh agar mereka dapat bersiap-siap untuk menunaikan shalat fardhu.