Menilik Lorong Buangkok, Desa Terakhir di Tengah Megahnya Singapura, Dihuni Keturunan Melayu Muslim
Lorong Buangkok, desa terakhir di tengah megahnya Singapura. Foto: Ilustrasi/ fran sinatra/ koranrb.id--
Hal ini memberikan pengalaman yang autentik dan memungkinkan pengunjung untuk merasakan bagian dari sejarah dan budaya Singapura yang mungkin sudah jarang ditemui di kota metropolitan modern seperti Singapura.
BACA JUGA:Rumah Dinas Gubernur, Saksi Bisu Sejarah Perkembangan Bengkulu
BACA JUGA:Berkendara Aman dan Selamat Perlu Konsentrasi, Ini Tipsnya
Lorong Buangkok memberikan kontras yang menarik dengan Singapura modern dan menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi bagi mereka yang ingin melihat sisi tradisional dan bersejarah dari Singapura.
Jalan tanah berbatu tanpa aspal, pohon-pohon di pinggir jalan dan desain rumah yang ketinggalan zaman menciptakan atmosfer yang membumi dan tradisional.
BACA JUGA:Ratu Samban, Pahlawan dari Bengkulu Utara, Ini Sejarahnya
BACA JUGA:Ingin Tidur Berkualitas ? Ini Tips - Tips yang Bisa Membantu Anda, Salah Satunya Hindari Rokok
Keberadaan elemen-elemen ini memberikan kontras dengan perkembangan modern di sekitarnya, sehingga menciptakan suasana yang unik dan menenangkan di tengah kesibukan perkotaan Singapura.
Lorong Buangkok menjadi salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi bagi mereka yang ingin merasakan atmosfer desa yang autentik di tengah kota metropolitan.
BACA JUGA:Makam Karbala, Sejarah, Warisan Tradisi dan Budaya
BACA JUGA:Ini 7 Tips Berkendara Motor Saat Mudik Nataru
Walaupun Lorong Buangkok terletak di tengah kota metropolitan Singapura, warganya masih menjaga gaya hidup sederhana dan tradisional.
Meskipun mungkin tidak memiliki kemewahan atau kekayaan material seperti yang dimiliki oleh beberapa orang di Singapura, warga Lorong Buangkok masih mampu hidup dengan layak dan tidak dalam kondisi kemiskinan.
BACA JUGA:Benteng Anna Mukomuko Saksi Sejarah Perdagangan Nusantara