Dewan Sorot Warem Loncor Sumber Jaya, Minta Satpol PP Tegakkan Perda
SATPOL PP: Terpantau ada kendaraan yang diduga milik Satuan PP berada di Lokasi Warem Loncor, namun tidak melakukan penertiban. Hanya datang lalu pergi, pada Sabtu malam 23 Maret 2024. FIKI/RB --
Diberitakan sebelumnya, keberadaan Warem di sepanjang Jalan Loncor, Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Kampung Melayu, membuat masyarakat geram.
Untuk itu, masyarakat meminta Aparat Penegak Hukum (APH) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu bertindak tegas.
Masyarakat meminta agar Warem disepanjang Jalan Loncor dapat ditutup bahkan dilakukan pembongkaran.
Pasalnya, akibat keberadaan Warem tersebut membuat masyarakat sekitar takut dan merasa terganggu karena posisi Warem tepat berada di pinggir Jalan Lintas.
BACA JUGA: Ancaman DBD Meningkat di Bengkulu, Ini Daerah Tertinggi
BACA JUGA:Giliran Warga Kaur Terima 100 Paket Sembako dari Kapolda Bengkulu
Dari pantauan RB Sabtu malam, 23 Maret 2024 di sepanjang Jalan Loncor, Warem beroperasi sekitar pukul 21.00 WIB.
Sejumlah Warem ini tutup atau berhenti beroperasi menurut informasi masyarakat setempat sekitar pukul 3.00 WIB dini hari.
Terlihat cukup ramai muda-mudi berada di lokasi Warem di Jalan Loncor.
Muda-mudi ini, sampai memadati setengah badan jalan, sehingga membuat masyarakat sekitar merasa takut jika ingin melintas di Jalan Loncor, karena harus melewati kumpulan muda mudi itu.
Ditambah terdengar keras dentuman suara musik disetiap Warem sepanjang Jalan Loncor saling berbalaskan.
Menariknya, sekitar pukul 23. 30 WIB, terpantau RB ada mobil dinas diduga dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) berjumlah sekitar 3 sampai 4 orang di dalamnya.
Namun, kedatangan diduga Satpol-PP ini tidak membubarkan kerumunan penghuni Warem di lokasi. Mereka memasuki satu persatu Warem di lokasi tersebut.
Setelah itu, pergi meninggalkan lokasi Warem dengan menggunakan kendaraan dinas berwarna coklat jelas tampak bertuliskan Satpol-PP dibagian sisi kendaraan tersebut.
Masyarakat setempat, Ajis (45) mengatakan, bahwa dia dan masyarakat yang lain sudah pernah melakukan mediasi bersama RT setempat dan pemilik Warem.