Penanganan Abrasi Kembang Mumpo Terhambat, Ini Penjelasan Bupati Seluma

Penanganan Ablasi Kembang Mumpo Terhambat, Ini Penjelasan Bupati Seluma--

Kedua alat berat tersebut berasal dari pengelola tambak udang yang ada di Desa Genting Juar Kecamatan Semidang Alas Maras dan milik Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, lantaran alat berat eksavator yang dimiliki Dinas PUPR Kabupaten Seluma dalam kondisi rusak.

Normalisasi sungai Alas yang berada di seberang rumah warga yang terdampak erosi ini ditargetkan selama 7 hari tuntas dikerjakan, dengan panjang sekitar 600 meter.

"Kedua alatnya kita dapat bantuan dari pengelola tambak udang dan Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, sedangkan untuk operator dan bahan bakarnya untuk sementara ini kami semua yang menanggulanginya secara swadaya,"ujar Popi Asjusepa.

Akibat dampak erosi sungai Alas ini, tercatat ada 7 unit lagi dari 9 unit rumah warga setempat yang ikut terancam amblas tersapu arus sungai Alas.

BACA JUGA:Jalan Lintas Selolong Hampir Putus, Abrasi Semakin Parah

Salahsatunya yakni rumah Dedi Heryanto yang dapurnya roboh dan terseret arus sungai saat mereka tengah berbuka puasa.

Dirinya mengatakan untuk sementara ini total kerugian materi yang ditimbulkan sudah mencapai Rp 400 jutaan. 

Pasca kejadian, dirinya mengaku dibantu oleh kerabat dan keluarga untuk evakuasi barang barang agar tidak menjadi korban selanjutnya. Dan untuk sementara ini mereka mengungsi lantaran rumah dikosongkan.

"Untuk kerugian materi mencapai sekitar Rp 400 jutaan, karena jauh sebelum dapur amblas, sudah banyak upaya menahan longsor, sampai akhirnya bagian dapur saya amblas sekarang ini" keluhnya.

BACA JUGA:Minta Persoalan Abrasi Segera Ditindaklanjuti

Hal senada juga diutarakan sang tetangga, Anuran (56). Dirinya mengatakan bahwa total kerugian yang sudah dialaminya mencapai Rp 700 jutaan, lantaran bangunan rumah makan yang baru 2 tahun dibangunnya telah ikut amblas tersapu arus sungai.

"Kalau dulu sungainya masih jauh sekitar 10 meter dibelakang rumah kami, tapi lambat laun air sungai terus mengikisnya. Kalau ditotalkan kerugian materi sudah Rp 700 jutaan mas," jelas Anuran.

Terpisah, Wakil Ketua I DPRD Seluma yang juga berasal dari daerah pemilihan setempat, Sugeng Zonrio, SH mengaku juga sudah mengetahui informasi tersebut dan sudah dibahas bersama Bupati Seluma, sejak sebelum bagian dapur rumah tersebut roboh.

Meskipun daerah tersebut merupakan wewenang Provinsi, namun DPRD Seluma meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma dapat jemput bola meminta bantuan ke Provinsi.

BACA JUGA:BPBD Siagakan 1 Unit Alat Berat, Antisipasi Longsor di Jalur Mudik

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan