Setelah Kiamat, Benarkah Ada Bumi Baru?

Ilustrasi kiamat. Foto: Ilustrasi/ fran sinatra/ a.i/ koranrb.id--

Sirat dalam konteks ini diartikan sebagai jembatan yang terbentang di atas neraka. 

Ini menggambarkan konsep dalam Islam tentang hari kiamat, di mana manusia akan diadili berdasarkan amal perbuatannya dan mereka yang berhasil melewati sirat akan masuk surga, sedangkan yang jatuh ke dalam neraka.

Adapun hadits ini diriwayatkan oleh Aisyah r.a., istri Nabi Muhammad SAW.

BACA JUGA:5 Kisah Mitos yang Ada di Pasemah Air Keruh, Salah Satunya Keberadaan Naga di Sungai Air Keruh

Aisyah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang makna firman Allah dalam Surah Ibrahim ayat 48, yang menyatakan bahwa pada hari kiamat, bumi dan langit akan diganti dengan yang baru.

Aisyah bertanya kepada Nabi, “Di manakah manusia pada saat itu, wahai Rasulullah?”

Aisyah ingin mengetahui di mana posisi atau tempat manusia berada pada saat bumi dan langit diganti yang baru.

BACA JUGA:9 Kisah Mistis Keberadaan Hantu dari Aceh, Salah Satunya Adalah Burong Tujoh yang Suka Merasuki Anak Kecil

Nabi Muhammad SAW menjawab, “Di atas sirat.”

Sirat adalah jembatan tipis yang melintang di atas neraka, yang harus dilalui oleh semua manusia untuk menuju surga.

Jawaban Nabi menunjukkan bahwa pada hari kiamat, manusia akan berada dalam kondisi yang sangat sulit dan mendebarkan saat melintasi jembatan sirat.

BACA JUGA:Sejarah, Kebudayaan dan Adat Istiadat Suku Betawi, Begini Kisah Awal Kemunculannya

Melintasi sirat merupakan salah satu tahapan yang harus dilalui manusia setelah hari kiamat, sebelum masuk ke surga atau neraka.

Kondisi ini menggambarkan betapa ketatnya pertanggungjawaban manusia atas amal perbuatannya di dunia.

BACA JUGA:Kisah Tragis Dua Sahabat Karib, Kepsek: Tak Ada Catatan Hitam di Sekolah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan