Warisan Sejarah dan Tradisi Nusantara! Berikut 3 Budaya Sulawesi Selatan

Reporter: Fran Sinatra |

Editor: Fazlul Rahman |

Jumat , 05 Dec 2025 - 15:17

Rumah adat Bugis, Sulawesi Selatan. Foto: Tangkapan layar youtube Andi Prandita Putra/ koranrb.id --

2. Geografi Sulawesi Selatan

Secara geografis, Sulawesi Selatan terletak antara 0°12'–8° Lintang Selatan dan 116°48'–122°36' Bujur Timur, dengan luas wilayah sekitar 45.704 km.

Iklim tropis dan topografi beragam dari pegunungan hingga pantai, membentuk budaya masyarakatnya.

Pegunungan di utara seperti di Tana Toraja mempengaruhi tradisi pertanian dan ritual leluhur, sementara pesisir Selat Makassar mendukung budaya maritim dan perdagangan.

Laut Flores di selatan menawarkan keanekaragaman hayati yang tercermin dalam mitos dan cerita rakyat tentang laut.

3. Pemerintahan dan Administrasi Modern

Pemerintahan Sulawesi Selatan berkembang dari masa kolonial ke otonomi modern.

Setelah kemerdekaan, UU Nomor 47 Tahun 1960 membentuk Sulawesi Selatan dan Tenggara sebagai satu daerah, yang kemudian dipisah pada 1964 via UU Nomor 13.

Pada 2004, UU Nomor 26 memisahkan beberapa kabupaten untuk membentuk Sulawesi Barat, memperkuat otonomi lokal.

Saat ini, provinsi ini terdiri dari 24 kabupaten dan kota, dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan yang menghormati warisan budaya.

Budaya Sulawesi Selatan terus hidup melalui festival seperti Festival Bugis-Makassar, yang menampilkan tari kipas, musik gambus, dan kuliner khas seperti coto Makassar.

Tradisi ini tidak hanya melestarikan identitas lokal tetapi juga menarik wisatawan, berkontribusi pada ekonomi daerah.

warisan sejarah dan tradisi nusantara! berikut 3 budaya sulawesi selatan                            bengkulu, koranrb.id- sulawesi selatan, sering disingkat sulsel, merupakan salah satu provinsi paling menarik di indonesia dengan kekayaan budaya yang kaya akan sejarah dan tradisi. 
terletak di bagian selatan pulau sulawesi, provinsi ini mencakup wilayah semenanjung selatan dan kepulauan selayar. 
dengan ibu kota makassar yang ramai, sulawesi selatan dikenal sebagai pintu gerbang ke kepulauan rempah-rempah di masa lalu. 
baca juga:dari kerajaan mandar hingga provinsi modern! menilik budaya dan sejarah sulawesi barat
provinsi ini berbatasan dengan sulawesi tengah dan sulawesi barat di utara, teluk bone serta sulawesi tenggara di timur, selat makassar di barat, dan laut flores di selatan. 
populasi sulawesi selatan mencapai sekitar 9,46 juta jiwa pada pertengahan 2024, menjadikannya wilayah terpadat di pulau sulawesi dan salah satu yang paling dinamis di indonesia.
budaya sulawesi selatan dipengaruhi oleh empat etnis utama: bugis, makassar, mandar, dan toraja. 
masing-masing kelompok ini memiliki tradisi unik yang tercermin dalam bahasa, seni, dan adat istiadat mereka. 
baca juga:eksplorasi tradisi dan seni dari berbagai suku! berikut 3 budaya papua barat 
misalnya, masyarakat bugis dikenal dengan sistem pemerintahan adat yang kuat, sementara makassar terkenal dengan kesenian seperti tari-tarian dan musik tradisional. 
budaya ini juga tercermin dalam arsitektur rumah adat, seperti rumah tongkonan di toraja yang melambangkan status sosial, atau rumah panggung bugis yang fungsional untuk iklim tropis. 
tradisi pernikahan, upacara kematian, dan festival budaya seperti ma'nene di toraja menunjukkan penghormatan mendalam terhadap leluhur dan alam.
baca juga:eksplorasi tradisi, kesenian, dan warisan unik nusantara! berikut 3 budaya papua 
1. sejarah sulawesi selatan
sejarah budaya sulawesi selatan dimulai dari penemuan manusia purba di gua-gua dekat maros, sekitar 30 km timur laut makassar. 
artefak seperti alat batu dan tulang hewan purba menunjukkan kehidupan manusia sejak zaman prasejarah. 
pada abad ke-14 hingga ke-19, wilayah ini menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, menghubungkan nusantara dengan dunia luar. 
baca juga:dari tari tradisional hingga kuliner khas! berikut 3 budaya nusa tenggara timur 
kerajaan gowa di makassar dan kerajaan bone di wilayah bugis menjadi kekuatan dominan, memainkan peran penting dalam sejarah indonesia timur.
kerajaan gowa berkembang pesat pada abad ke-16, menjadi pusat perdagangan utama. 
pada 1605, raja gowa memeluk islam, dan antara 1608-1611, mereka menaklukkan bone, menyebarkan agama tersebut ke seluruh wilayah. 
namun, kedatangan voc belanda pada abad ke-17 mengubah dinamika. belanda bersekutu dengan arung palakka dari bone untuk melawan gowa. 
baca juga:tradisi, seni, dan kuliner yang memukau! berikut 4 budaya nusa tenggara barat
setelah perang panjang, sultan hasanuddin dari gowa dipaksa menandatangani perjanjian bongaya pada 1667, yang membatasi kekuasaan kerajaan dan memberikan monopoli perdagangan kepada belanda.
persaingan antar kerajaan bugis terus berlanjut, dengan bone di bawah arung palakka menjadi penguasa baru. 
pada abad ke-19, perlawanan terhadap kolonialisme belanda intensif, termasuk pemberontakan ratu bone selama perang napoleon. 
meski belanda menaklukkan wilayah ini pada 1905-1906, resistensi di tana toraja berlanjut hingga 1930. 
baca juga:eksplorasi seni, tradisi, dan keragaman etnis! berikut 5 budaya maluku utara
sebelum kemerdekaan indonesia, sulawesi selatan terdiri dari beberapa kerajaan otonom yang dipersatukan oleh uu nomor 21 tahun 1950, lalu menjadi provinsi otonom pada 1964.
2. geografi sulawesi selatan
secara geografis, sulawesi selatan terletak antara 0°12'–8° lintang selatan dan 116°48'–122°36' bujur timur, dengan luas wilayah sekitar 45.704 km. 
iklim tropis dan topografi beragam dari pegunungan hingga pantai, membentuk budaya masyarakatnya. 
baca juga:fakta menarik kota solo kaya budaya dan sejarah, pernah menjadi ibukota indonesia
pegunungan di utara seperti di tana toraja mempengaruhi tradisi pertanian dan ritual leluhur, sementara pesisir selat makassar mendukung budaya maritim dan perdagangan. 
laut flores di selatan menawarkan keanekaragaman hayati yang tercermin dalam mitos dan cerita rakyat tentang laut.
3. pemerintahan dan administrasi modern
pemerintahan sulawesi selatan berkembang dari masa kolonial ke otonomi modern. 
baca juga:kekayaan tradisi saibatin yang menginspirasi! berikut 4 budaya lampung
setelah kemerdekaan, uu nomor 47 tahun 1960 membentuk sulawesi selatan dan tenggara sebagai satu daerah, yang kemudian dipisah pada 1964 via uu nomor 13. 
pada 2004, uu nomor 26 memisahkan beberapa kabupaten untuk membentuk sulawesi barat, memperkuat otonomi lokal. 
saat ini, provinsi ini terdiri dari 24 kabupaten dan kota, dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan yang menghormati warisan budaya.
budaya sulawesi selatan terus hidup melalui festival seperti festival bugis-makassar, yang menampilkan tari kipas, musik gambus, dan kuliner khas seperti coto makassar. 
baca juga:prosesi mesbes bangke, jejak filosofi kehidupan dan kematian dalam budaya bali
tradisi ini tidak hanya melestarikan identitas lokal tetapi juga menarik wisatawan, berkontribusi pada ekonomi daerah. 
dengan sejarah panjang dan geografi yang indah, sulawesi selatan tetap menjadi pusat kekayaan budaya nusantara yang patut dijaga. (**)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Selasa 9 Desember 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan