Igbo-Ora, Kota dengan Fenomena Kelahiran Anak Kembar yang Unik di Dunia

KORANRB.ID - Di barat daya Nigeria, terdapat sebuah kota kecil bernama Igbo-Ora yang dijuluki sebagai Twins Capital of the World atau “Ibu Kota Anak Kembar Dunia.”

Julukan ini bukan sekadar sebutan populer, tetapi lahir dari fenomena nyata: kota ini memiliki konsentrasi kelahiran anak kembar yang sangat tinggi dibandingkan wilayah lain di dunia. Fakta unik ini membuat Igbo-Ora terkenal secara internasional dan menjadi sorotan para peneliti, dokter, hingga wisatawan budaya.

Selama beberapa dekade, banyak laporan menyebut bahwa angka kelahiran kembar di Igbo-Ora mencapai sekitar 45–50 pasangan kembar per 1.000 kelahiran hidup, jauh di atas rata-rata global yang hanya berkisar 12–16 per 1.000 kelahiran.

Meski data terbaru menunjukkan fluktuasi dan kemungkinan penurunan angka tersebut, reputasi Igbo-Ora tetap kuat, terutama karena begitu banyak keluarga di kota ini memiliki anak kembar lebih dari satu generasi.

BACA JUGA:Dari Tradisi hingga Kuliner Khas! Berikut 5 Budaya Kabupaten Aceh Besar

BACA JUGA:Perpaduan Tradisi dan Identitas Lokal! Berikut 5 Budaya Kabupaten Aceh Barat Daya

Salah satu faktor yang membuat fenomena ini semakin menarik adalah keberadaan berbagai teori lokal tentang penyebab tingginya kelahiran kembar.

Banyak warga percaya bahwa makanan khas mereka, terutama ubi (yam), amala, dan sup ilasa dari daun okra, memiliki kandungan alami yang merangsang ovulasi ganda. Walaupun belum terbukti secara ilmiah, keyakinan ini tetap hidup dan menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat setempat.

Para ilmuwan sendiri cenderung menganggap faktor genetik sebagai kemungkinan penjelasan paling kuat, mengingat etnis Yorùbá merupakan mayoritas penduduk Igbo-Ora memang memiliki kecenderungan biologis melahirkan anak kembar lebih sering daripada kelompok etnis lain di dunia.

Keunikan Igbo-Ora tidak berhenti pada aspek biologis. Kota ini merayakan fenomena tersebut melalui sebuah festival tahunan anak kembar yang begitu meriah dan ikonik.

Pada festival ini, ratusan pasangan kembar, baik anak-anak maupun orang dewasa, hadir mengenakan busana serasi, menari, berparade, dan mengikuti berbagai pertunjukan budaya.

Acara ini bukan hanya hiburan, tetapi juga bentuk syukur atas keberkahan keluarga dan simbol kebanggaan masyarakat terhadap identitas unik yang mereka miliki.

BACA JUGA:Tradisi, Seni, dan Kuliner yang Memukau! Berikut 4 Budaya Kabupaten Aceh Barat

BACA JUGA:Tradisi Kebo-Keboan, Ritual Syukur dan Penolak Bala yang Bertahan Tiga Abad