Jokowi Bertemu Biden di Gedung Putih, Indonesia dan AS Dapat Sinergi dalam Perdamaian Dunia

Presiden Joko Widodo--Ist/rb

JAKARTA, KORANRB.ID - Dalam lawatannya ke Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih. Pada pertemuan yang dihemat pada Senin (13/11) pukul 16.20 waktu setempat menyinggung soal kemitraan kedua negara dalam mewujudkan perdamaian. 

 

“Indonesia berharap agar kemitraan kita dapat berkontribusi terhadap perdamaian dan kemakmuran regional dan global,” kata Jokowi. Dia mengajak Biden untuk menghentikan konflik dan kekejaman yang terjadi di Gaza. Dia menyebut kejadian di Palestina ini merupakan hal yang sangat menyakitkan bagi umat manusia. 

BACA JUGA:Boikot Produk Israel Menggema Sampai Daerah, Cek Lagi Fatwa Lengkap MUI No 83 Tahun 2023

 

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan posisi tegas Indonesia terkait situasi di Gaza. Ia juga meminta agar Amerika Serikat dapat menggunakan pengaruhnya kepada Israel untuk menghentikan kekejamannya di Gaza.

 

"Gencatan senjata oleh Presiden dinyatakan sangat penting untuk segera dilakukan," ujarnya dalam press briefing kemarin. Termasuk, soal bantuan kemanusiaan yang aman dan berkelanjutan untuk dapat segera disalurkan. 

BACA JUGA:MUI Kepahiang Dukung Fatwa Boikot Produk Israel

 

"Serta proses perdamaian menuju two state solution berdasarkan parameter internasional yang disepakati dapat segera dimulai kembali," sambungnya. 

 

Tak lupa, Jokowi juga menyampaikan hasil keputusan KTT Luar Biasa OKI yang baru saja diselenggarakan di Riyadh 11 November yang lalu. Dengan tegas, Jokowi menyampaikan bahwa posisi negara anggota OKI sangat solid dan keras agar Israel segera akhiri kekejamannya di Gaza.

 

Selain membahas isu kawasan dan internasional, kedua kepala negara juga membahas kerja sama penting dalam pertemuan bilateral kemarin. Diantaranya, Indonesia dan Amerika Serikat sepakat untuk meningkatkan status hubungan bilateral dari strategic partnership menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP). CSP Indonesia-Amerika Serikat akan menjadi pondasi kuat untuk penguatan kerja sama bilateral, terutama di bidang ekonomi.

 

Kemudian, lanjut dia, disepakati pentingnya penguatan kerja sama mineral kritis. Untuk itu akan dibentuk rencana kerja (work plan) menuju pembentukan Critical Mineral Agreement (CMA).

BACA JUGA:ROHIMIN: Haram Gunakan Produk Israel, MUI Bengkulu Ajak, Dukung Palestina

 

"Jika CMA sudah dimiliki maka Indonesia dapat menjadi pemasok kebutuhan baterei EV di Amerika Serikat, secara berkesinambungan untuk jangka panjang," ungkapnya. 

 

Kemudian, kedua pemimpin sepakat pentingnya segera diimplementasikan Just Energy Transition Partnership atau JETP. Amerika Serikat diharapkan bisa mendukung upaya mempercepat transisi energi Indonesia, termasuk program Early Retirement PLTU dan pengembangan jaringan transmisi dan distribusi kelistrikan Indonesia.

 

Selain itu, Indonesia juga telah terpilih sebagai salah satu mitra International Technology Security and Innovation Fund dari Amerika Serikat. Hal ini dinilai sebagai jalan bagi penguatan rantai pasok semi konduktor. 

 

"Untuk meningkatkan perdagangan, Presiden mengingatkan pentingnya perpanjangan Generalized System of Preferences (GSP)untuk Indonesia. Selain itu, Amerika Serikat telah menyampaikan komitmen memberikan dukungan terhadap aplikasi Indonesia untuk menjadi anggota OECD," paparnya. 

BACA JUGA:Reaksi Keras atas Serangan Israel ; Putus Hubungan Diplomatik hingga Tarik Duta Besar

 

Dari kunjungan ini, telah disepakati enam dokumen kerja sama G-to-G termasuk kesepakatan pembentukan comprehensive strategic partnership, kerjasama kesehatan, ESDM, maritim, dan kebudayaan.

 

"Dari sisi bisnis, telah disepakati kerjasama bisnis senilai USD 25,85 miliar, antara lain Investasi Pembangunan Carbon Capture Storage dan Kilang Petrokimia, Pengolahan Nikel Baterei EV, serta Pembangunan Modul dan Panel Surya," jelasnya. 

 

Selain bertemu Biden, Jokowi juga telah menerima audiensi dari CEO Freeport McMoran. Dalam kesempatan itu, McMoran menyampaikan perluasan investasi USD 3 miliar untuk pembangunan smelter di Gresik dan Papua. Menurut Retno, ini sejalan dengan prioritas Indonesia untuk mengakselerasi hilirisasi industri.

BACA JUGA:Jokowi Kutuk Serangan Israel ke Palestina, Bantuan ke Palestina Dikirim Pekan ini

 

Di sisi lain, Jokowi rencanannya akan menuju ke Washington DC untuk menyampaikan Policy Speech di Georgetown University yang dihadiri sekitar 700 peserta. Presiden akan berbicara mengenai pentingnya kemitraan Indonesia-Amerika Serikat dalam turut berkontribusi bagi penciptaan stabilitas dan kemakmuran dunia.

 

"Presiden mengapresiasi rencana Georgetown University untuk membuka kampus cabang di Indonesia tahun depan," katanya. 

 

Selepas sampaikan policy speech, Jokowi diagendakan  untuk sholat Ashar berjamaah di Masjid Kampus Yarrow Mamout. Masjid ini adalah masjid pertama yang didirikan di kampus Jesuit di Amerika Serikat, dimana Imam Masjid, yaitu Imam Yahya Hendi merupakan tokoh muslim Amerika Serikat keturunan Palestina. 

BACA JUGA:Turki Deklarasikan Israel Penjahat Perang, Staf MER-C Indonesia Sempat Dinyatakan Hilang

 

"Setelah dari Washington DC, Presiden akan menuju ke San Francisco untuk menghadiri rangkaian KTT APEC, IPEF Leaders’ Meeting dan berbagai kegiatan lainnya. Termasuk pertemuan bisnis dengan berbagai Pengusaha Amerika Serikat," pungkasnya.

 

Pada saat bertemu dengan Jokowi, Biden menyebut kemitraan dengan Indonesia meningkat jadi kemitraan strategis yang komprehensif. Hal ini menurutnya menandakan era baru kerjasama antar kedua negara dalam berbagai bidang. “Termasuk di dalamnya adalah peningkatan kerja sama kita dalam hal keamanan,” ujarnya. 

BACA JUGA:Bom Israel 6 Hari ke Gaza Setara Bom Setahun AS di Afghanistan

 

Hal lain yang dapat perhatian adalah pembangunan rantai pasok yang aman hingga penanggulangan krisis iklim. Biden menilai Indonesia punya peran dalam transisi energi bersih. Biden juga menyebut untuk terus meningkatkan kerjasama antara Amerika dengan ASEAN dalam memajukan kawasan Indopasifik yang bebas, terbuka, dan makmur. (mia/lyn)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan