Operasi Tumor Livia Athaqiara Terkendala Peralatan dan Biaya, Jumiati Bingung, Minta Kejelasan Penanganan
IDAP: Livia Athaqiara anak berumur 5 tahun harus merintih kesakitan atas tumor yang dideritanya yang mengakibatkan pembengkak pada perut. WEST JER TOURINDO/RB--
KORANRB.ID – Jumiati (39) warga Jalan Semangka 1, Kelurahan Kampung Melayu sangat berharap anaknya Livia Athaqiara bisa segera dioperasi di RSUD M. Yunus Bengkulu.
Pasalnya, Livia Athaqiara yang saat ini berusia 5 tahun telah divonis mengidap tumor di bagian perut selama tiga bulan terakhir.
“Anak saya sebelumnnya diperkirakan mengidap Hepatitis A. Pasalnya, melihat dari tubuh dan juga mata yang kekuning-kuningan. Namun setelah dilakukan pengecekan mendalam mereka (Dokter, red) mencurigai penyakit lain, kemudian di rujuk ke RSUD M. Yunus,” jelas Jumiati.
Pada pengecekan yang dilakukan oleh pihak RSUD M. Yunus Bengkulu dinyatakan semua organ yang ada pada dalam tubuh Livia semuanya baik.
BACA JUGA:Terget Bentuk Perbakin di 4 Kabupaten, Jeffri: Kami Akan Cari Pelatih Bersertifikat
BACA JUGA:Hingga Juli, Dana Desa Tersalur Rp672 Miliar, DJPb: Penggunaan Harus Sesuai Juknis Kemenkeu RI
Namun dilihat pada hasil CT Scan didapat pembengkakan yang berwarna hitam di antara organ dalam perut dan tulang rusuk.
“Ternyata kata Dokter anak saya mengidap tumor di bagian perut dan harus menjalani operasi dengan cepat. Namun untuk beberapa alat masih tidak ada di rumah sakit (RSUD M Yunus, red) maka harus menunggu, itu kata rumah sakit. Dan pada Senin (22 Juli 2024, red) mendatang kami dipanggil ke rumah sakit,” jelas Jumiati.
Diketahui saat ini keadaan Livia memang terlihat sehat, namun jika dia demam pasti merasakan sakit pada perut dan menurut pantuan RB bahwa perut Livia membengkak.
Dilanjutkan Jumiati bahwa dia ingin kejelasan terkait kenapa anaknya tidak dioperasi juga.
BACA JUGA: Rancang Perda Pemenuhan Fasilitas Penyandang Disabilitas di Kota Bengkulu
BACA JUGA:Kampanye Lawan Judi Online, Kajati Bengkulu Selenggarakan Turnamen Mini Soccer
Jika masalah peralatan Jumiati memohon (dengan isak tangis saat berbicara) untuk mencarikan, jika masalah biaya maka ia juga meminta agar diberitahu oleh rumah sakit.
“Saya juga tidak tahu kenapa anak saya disuruh pulang. Dan dikatakan jika tetap di rumah sakit tidak mendapatkan kepastian kasihan anak saya, saat ini saya bingung mau seperti apa,” ungakp Jumiati.