Perkuat Kerja Sama Industri Alat Kesehatan, Kemenperin Gandeng Dubai Health Authorithy

Direktur Jenderal ILMATE Kemenperin, Taufiek Bawazier.-foto: twitter.com/kemenperin-

KORANRB.ID - Kementerian Perindustrian mengoptimalkan gelaran Arab Health 2024 untuk memperkuat kerja sama di sektor industri alat kesehatan, salah satunya dengan pihak Dubai Health Authorithy (DHA).

DHA merupakan bagian dari pemerintah wilayah Dubai yang mengawasi pelayanan sektor kesehatan dan membawahi puluhan klinik dan rumah sakit terkemuka di wilayah tersebut.

Jalinan kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang bagi para industri alat kesehatan Indonesia untuk memperluas pangsa ekspornya ke Dubai. 

Arab Health 2024 berlangsung pada tanggal 29 Januari-1 Februari 2024 di World Trade Center Dubai.

BACA JUGA:Pemerintah Bahas Skema Pinjaman Mahasiswa untuk Berkuliah, Hat-hati Bisa Menimbulkan Masalah Ini

“Industri dalam negeri memiliki kemampuan untuk memproduksi alat kesehatan berkualitas tinggi dan berstandar ekspor, seperti produk hospital furniture, alat suntik, apparatus diagnosis elektronik, hingga oxygen therapy machine,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier saat membuka Forum Bisnis Alat Kesehatan di Dubai, Selasa 30 Januari 2024.

Di pameran Arab Health 2024, Kemenperin mengajak 19 industri alat kesehatan dalam negeri untuk memamerkan berbagai produk unggulannya.

Selain itu, Kemenperin juga mengadakan Forum Bisnis Alat Kesehatan sebagai kesempatan untuk memberikan penjelasan dan informasi mengenai kemampuan dan kualitas produk alat kesehatan Indonesia di mata dunia.

Sebagai contoh, operating table produksi PT. Mega Andalan Kalasan (MAK) asal Yogyakarta yang telah diekspor ke 51 negara, di antaranya Tanzania, dan Republik Ceko.

Hal ini menjadikan Dubai yang merupakan hub internasional memiliki peran penting dalam peningkatan ekspor produk alat kesehatan.

BACA JUGA:Bawaslu Panggil Oknum Pejabat, Tindakannya di Dinkes Kota Diduga Langgar PKPU 

Begitu pula dengan produk alat suntik buatan PT. Oneject Indonesia, yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 1,2 miliar unit per tahun dan telah diekspor ke negara-negara Afrika.

Pada rangkaian acara ini, Dirjen ILMATE Taufiek Bawazier bertemu dengan Special Advisor DHA, H.E. Dr. Younis Mohammed Kazim dan berdiskusi mengenai potensi alat kesehatan asal Indonesia untuk bekerjasama dengan otoritas kesehatan di Dubai. 

Dalam sambutannya pada Forum Bisnis Alat Kesehatan, Kazim menyampaikan bahwa Dubai memiliki 52 rumah sakit bertaraf internasional dan akan membangun setidaknya empat rumah sakit baru pada tahun 2024.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan