3 Zat Kimia Berbahaya Pada Vape Picu 6 Penyakit, Batasi Peredaran

Ilustrasi. Rokok elektrik vape yang asapnya tak hanya berbahaya bagi pengguna tetapi orang sekitarnya. 3 zat kimia berbahaya dikandung jadi pemicu 6 penyakit. Foto: Honest.docs--

KORANRB.ID - Rokok elektrik dengan perasa yang lebih dikenal vape, sebaiknya dihindari. Itu lantaran vape picu 6 penyakit mematikan karena 3 zat kimia berbahaya yang dikandungnya.

Karena itu pula World Health Organization (WHO) memberikan imbauan kepada negara-negara di seluruh dunia untuk membatasi peredaran.

Apalagi temuan di lapangan, pengisap rokok elektrik vape mayoritas remaja dan anak-anak. Dibenarkan praktisi kesehatan dr. Tri Budhi Baskara sebagaimana dikutip jpnn.com, vape lebih berbahaya dibandingkan rokok kovensional umumnya.


Ilustrasi. Rokok elektrik vape asapnya mengandung bahan kimia berbahaya picu munculnya penyakit mematikan. Foto: Hellosehat.com--

BACA JUGA:7 Dampak Kesehatan Ini Menghantui Jika Terus Begadang 

BACA JUGA:Bekerja Terlalu Lama, 5 Risiko Mengintai

Karena itu menurutnya, untuk pencegahan akan jauh lebih baik dilakukan pada level ritel atau penjualan.

Regulasi sebaiknya diatur untuk penjual lebih tegas sehingga penggunaan vape di bawah umur yang bisa lebih terkontrol.

"Karena itu lebih mudah dijalankan dibandingkan melarang vape," kata dr. Tri Budhi.

Dia juga mengakui masalah perokok masih belum diselesaikan di lapangan sehingga perlu aksi tegas yang menyeluruh, tidak hanya pada rokok elektrik saja.

Beberapa peneliti, aktivis, dan pemerintah melihat rokok elektrik sebagai alternatif yang lebih rendah risiko dibandingkan dengan rokok nikotin konvensional.

BACA JUGA:Ternyata Bukan Malam Jumat Kliwon, Inilah Waktu Favorit Makhluk Halus Berkeliaran

BACA JUGA:Salat Sunnah Memohon Rizki: Laksanakan Salat Dhuha, Begini Caranya

Di Inggris, Menteri Kesehatan setempat, Rishi Sunak malah lebih tegas. Akan mengeluarkan larangan beredarnya vape sekali pakai yang sasarannya anak-anak.

Sunak beralasan bahwa vape sekali pakai memancing remaja dan anak-anak untuk menggunakan vape.

Di sisi lain, Sunak mengakui bahwa vape telah berjasa dalam membantu perokok dewasa untuk berhenti merokok, sehingga akses mereka terhadap vape tetap harus dipertahankan.

“Vape, baik yang dirancang untuk digunakan sekali atau beberapa kali, adalah produk dengan batasan usia, seperti cat semprot beralkohol atau aerosol, dan tidak boleh dijual kepada anak-anak," kata John Dunne dilansir dari Ukvia.co.uk.

Vape sekali pakai dinilai telah memberikan kemudahan bagi para perokok dewasa yang ingin berhenti dan beralih.

Ketimbang melarang, Dunne menyarankan untuk memperkuat peraturan pelarangan penjualan kepada anak di bawah umur terhadap penjual atau ritel.
Vape, rokok elektrik yang dapat menghasilkan asap seperti rokok pada umumnya. Bahaya vape bagi kesehatan sering kali disepelekan karena vape dianggap lebih aman daripada rokok.

Padahal, meskipun tidak mengandung tembakau, vape tetap memiliki beragam zat kimia yang dapat membahayakan tubuh.
Bahaya vape menurut WHO berasal dari kandungan nikotin dan zat beracun lainnya yang bisa berdampak bagi pengguna maupun non-pengguna vape.

Adapun zat kimia berbahaya dalam vape, umumnya terkandung pada cairan yang dipanaskan.

BACA JUGA:Gorengan Cukup Menggugah Selera, Tapi Waspada 5 Resiko Bagi Tubuh

Cairan tersebut mengandung beberapa zat kimia yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
1. Nikotin
Sama halnya dengan rokok, vape juga mengandung zat nikotin yang dapat menyebabkan penggunanya kecanduan.

Apabila kebiasaan ini dihentikan, maka penggunanya bisa mengalami rasa gelisah, uring-uringan, hingga depresi.

Di samping itu, konsumsi nikotin dalam waktu yang lama juga dapat memicu kerusakan paru-paru secara permanen serta meningkatkan risiko kanker paru-paru.
2. Propilen Glikol
Sebenarnya, propilen glikol bukan termasuk zat berbahaya. Bahkan, zat ini sering ditemukan dalam beberapa jenis makanan, seperti popcorn, salad, es krim, dan sebagainya.

BACA JUGA:Kelezatan Buah Alpukat Menyimpan Banyak Kandungan, Ini 9 Manfaat Mengkonsumsinya

Namun, uap yang dihasilkan oleh zat tersebut dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernapasan, sehingga kurang baik jika dikonsumsi oleh penderita asma.
3. Perisa
Vape memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan rokok, yaitu rasa manis saat menghisapnya. Selain itu, uap yang dihembuskan oleh vape berbau harum, berbeda dengan asap rokok yang cenderung berbau tidak sedap.

Namun, di balik daya tarik tersebut, terkandung lebih 75% zat perisa diasetil yang berpotensi menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Kandung zat-zat kimia berbahaya tersebutlah jadi pemicu setidaknya 6 penyakit mematikan mengancam pengguna vape, dan orang didekatnya.


Ilustrasi. Kebiasaan mengisap vape berbahan kimia berbahaya picu 3 peyakit mematikan. Beritasatu.com--
1.Kecanduan dan Keracunan Nikotin
Kandungan nikotin dalam vape dapat membuat penggunanya menjadi kecanduan. Hal ini dikarenakan nikotin dapat merangsang produksi hormon dopamin yang mengakibatkan efek ketergantungan.

Penggunaan nikotin dalam jumlah besar juga dapat meningkatkan risiko keracunan. Dalam kasus yang parah, keracunan nikotin membuat penderitanya mengalami kejang, depresi pernapasan, hingga kematian.
2. Menyebabkan Penyakit Jantung
Zat nikotin di dalam vape diketahui dapat mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah arteri.

Ketika nikotin diserap dan memasuki aliran darah, kelenjar adrenal akan terangsang dan melepaskan hormon epinefrin yang menyebabkan denyut jantung dan tekanan darah meningkat.

BACA JUGA:Konsumsi 9 Buah ini Mampu Hindari Penyakit Kanker

Kondisi ini dapat memengaruhi fungsi kerja jantung dan dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko penyakit jantung.
3. Menyebabkan Penyakit Paru
Kerusakan pada organ paru-paru juga menjadi salah satu bahaya vape bagi kesehatan yang perlu diwaspadai.

Menurut American Lungs Association, kandungan acrolein di dalam vape umumnya digunakan untuk membunuh gulma dan dapat menyebabkan asma, cedera paru-paru akut serta PPOK.
Selain itu, vitamin E asetat yang terdapat dalam vape juga diyakini sebagai pemicu kerusakan paru-paru atau disebut juga dengan EVALI (e-cigarette or vaping product use-associated lung injury).

Kondisi ini ditandai dengan nyeri dada, sesak napas, dan dapat berujung pada gagal napas.
4. Memengaruhi Perkembangan Otak
Bahaya vape bagi kesehatan berikutnya adalah dapat memengaruhi perkembangan otak permanen bagi remaja dan dewasa muda, terutama yang berusia di bawah 25 tahun.

Hal ini terjadi karena vape memiliki kandungan nikotin yang dapat memperlambat perkembangan otak dengan memengaruhi konsentrasi, memori, suasana hati, dan pengendalian diri.
5. Gangguan pada Bayi
Salah satu bahaya vape untuk wanita, khususnya ibu hamil, adalah dapat mengganggu perkembangan janin hingga berisiko mengalami cacat lahir.

Hal ini dapat terjadi pada wanita atau ibu hamil yang merupakan pengguna vape aktif maupun pasif (terpapar asap vape).

BACA JUGA:Rumah Tusuk Sate Sering Dianggap Bawa Sial, Tapi Ternyata!

6. Meningkatkan Risiko Kanker
Bahaya rokok vape bagi kesehatan rupanya juga berkaitan dengan meningkatnya risiko seseorang mengalami kanker.

Risiko ini disebabkan oleh beberapa zat dalam asap maupun cairan vape, termasuk nikotin.
Untuk menghindari sejumlah bahaya vape bagi kesehatan tersebut, pengguna disarankan untuk menghentikan kebiasaan menghisap rokok vape dan menghindari paparan asapnya serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan