Cetak Tenaga Las Kompeten, Topang Kemajuan Industri Otomotif

DIKLAT: Pembukaan Diklat 3in1 Fillet Welder di PT Laksana Bus Manufaktur, Semarang, Jawa Tengah.-Foto: Kemenperin RI-

KORANRB.ID - Kementerian Perindustrian terus menyediakan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten.

Hal ini dalam mendukung terwujudnya Visi Indonesia Emas 2045. Tujuannya untuk menangkap peluang adanya bonus demografi yang sedang dinikmati Indonesia.

“Pengembangan SDM kompeten dan berdaya saing menjadi investasi yang besar bagi Indonesia ke depannya untuk menjadi negara maju di dunia,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan pada Pembukaan Diklat 3in1 Fillet Welder di PT Laksana Bus Manufaktur, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 16 Februari 2024.

Dijelaskannya, saat ini, Indonesia sedang mendapatkan bonus demografi.

Yakni komposisi usia produktif mendominasi hingga lebih dari 65 persen.

BACA JUGA:Pertarungan Rebut 35 Kursi DPRD Kota Bengkulu, PAN Diprediksi Pegang Kursi Ketua

Masrokhan menegaskan, para generasi muda yang masuk dalam usia produktif ini perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang berbasis kompetensi sesuai kebutuhan dunia kerja saat ini.

“Keterampilan mereka nanti menjadi modal utama untuk pembangunan nasional ke depan, termasuk di sektor industri,” tuturnya.

Oleh karena itu, Masrokhan memberikan apresiasi kepada PT Laksana Bus Manufaktur yang menjalin kerja sama dengan Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta dalam pelaksanaan Diklat 3in1 Fillet Welder yang sudah memasuki angkatan ketujuh.

“Saya sangat bangga, karena di perusahaan ini sudah memiliki lini khusus untuk bus listrik. Artinya, ini sejalan dengan tekad pemerintah dalam upaya mengakselerasi pembangunan ekosistem kendaraan listrik di tanah air,” ungkapnya.

PT Laksana Bus Manufaktur merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang perakitan dan pembuatan body kendaraan (karoseri), khususnya jenis bus.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023 terdapat sebanyak 1,2 juta orang yang bekerja di industri karoseri.

Dari jumlah tersebut, sekitar 20 persen di antaranya adalah welder atau juru las.

BACA JUGA:244 Pejabat Pemprov Bengkulu Belum Serahkan LHKPN ke KPK

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan