BAGDAD, KORANRB.ID – Iran mempertimbangan akan menggunakan nuklir untuk menggempur Israel. Pernyataan ini keluar terkait ketegangan yang terus terjadi akhir-akhir ini.
Seperti Ledakan terjadi di pangkalan militer Iraq yang digunakan oleh Popular Mobilisation Forces (PMF), Jumat (19/4) malam waktu setempat.
Setidaknya satu orang tewas dan 20 korban lainnya luka-luka.
Melansir Al Jazeera, PMF merupakan pasukan yang berpihak pada Iran.
Nah, belakangan tentara Israel bersama sekutu gencar melakukan serangan terhadap kelompok-kelompok yang ditengarai berafiliasi dengan Palestina, termasuk Iran.
BACA JUGA:Kejagung Terus Buru Aset Harvey Moeis, Kasus Dugaan Korupsi Tata Niaga Komoditas Timah
Ledakan menghantam pangkalan militer Kalsu, Provinsi Babil, yang terletak sekitar 50 km dari Baghdad.
Dalam sebuah pernyataan resminya, PMF mengklaim AS bertanggung jawab atas agresi ke pangkalan militer Kalsu.
Meski demikian, militer AS membantah sebagai otak di balik serangan udara di Iraq.
’’Kami mengetahui laporan yang mengklaim bahwa Amerika Serikat melakukan serangan udara di Iraq hari ini.
BACA JUGA:Unik! Penyebaran Islam Melalui Walisongo di Indonesia
Laporan-laporan itu tidak benar. Amerika Serikat belum melakukan serangan udara di Iraq hari ini,” cuit US Central Command seperti dikutip melalui akun X.
Menurut laporan Mahmoud Abdelwahed dari Al Jazeera, Kepala Staf PMF Abu Fadak Al-Muhammadawi telah memeriksa kondisi pangkalan kemarin (20/4).
Korban cedera meliputi anggota PMF, tentara Kementerian Pertahanan Iraq, serta warga sipil yang berada di sekitar lokasi militer ketika diserang.
Markas tersebut diduga menjadi target lantaran memiliki depot amunisi, gudang tank, dan persenjataan lainnya.