KORANRB.ID – Belakangan ini sering kita dengar kasus terkait penipuan yang berkedok arisan dan investasi.
Namun yang paling disayangkan adalah, masih ada saja masyarakat kita yang menjadi korban, padahal setiap tahunnya kasus serupa selalu saja terjadi.
Mindset sebagian masyarakat Indonesia pada umumnya yang ingin cepat kaya tanpa risiko, tentu dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk melancarkan aksinya melalui berbagai modus penipuan.
Padahal sejatinya, tidak ada keuntungan yang didapat tanpa risiko. Hal ini harusya dipahami oleh masyarakat.
BACA JUGA:Sebelum Kabur, Owner Arisan Sempat Pamer Mobil HRV Baru, Korban Lapor ke Polres Rejang Lebong
Jangan sampai masyarakat selalu bermimpi mendapatkan durian runtuh, dengan tawaran keuntungan dengan jumlah yang besar setiap bulannya.
Inilah salah satu ciri-ciri investasi bodong, dimana selalu menawarkan keuntungan mulai dari 10-80% dari setiap modal yang dikeluarkan.
Banyak cara yang dilakukan oleh oknum penipu investasi bodong ini, mulai dari pengumpulan dana ibadah haji, koperasi, property, pasar uang, emas, hingga yang saat ini sedang trend yakni arisan.
Arisan yang seharusya menjadi momen menyenangkan justru malah menimbulkan kerugian.
Seperti baru-baru ini terjadi di Kabupaten Rejang Lebong, dimana uang ratusan peserta arisan dibawa kabur oleh seorang owner arisan berinisial ML (26).
Tak tanggung-tanggung, nominalnya sementara ini mencapai Rp1,6 miliar.
Adapun modusnya adalah membuka banyak grup arisan dengan nominal yang berbeda, mulai dari Rp5 juta, Rp10 juta, Rp25 juta dan lainnya.
para member akan dimasukkan ke dalam grup Whatsapp sesuai dengan jenis arisan yang akan diikutinya dan kemudian mengisi masing-masing nomor atau slot sesuai urutannya.
Selanjutnya para peserta wajib menyetorkan uang dengan jumlah tertentu setiap bulannya sesuai dengan besaran arisan yang akan diikutinya.
BACA JUGA:Diduga Bawa Kabur Duit Arisan Lebih Rp 1,2 Miliar, Gadis Cantik di Rejang Lebong Ini Viral
Selain itu, para anggotanya juga dijanjikan investasi dengan keuntungan yang cukup tinggi.
Contohnya, ML selaku owner arisan berpura-pura menawarkan slot arisan orang lain kepada member lain, dengan alasan orang yang berada di slot tersebut sedang membutuhkan uang.
ML menjanjikan kepada korbannya bahwa orang tersebut beberapa minggu lagi akan menerima arisan, dan meminjam uang kepada korban dengan iming-iming nantinya jika orang tersebut mendapatkan arisan, maka uang korban akan dibayarkan beserta bunganya.
Padahal sejatinya yang meminta uang tersebut adalah ML. Dan orang yang dikatakannya akan menerima arisan itu adalah fiktif.
BACA JUGA:Tabungan Nikah Ikut Hilang Gara-gara Ikut Arisan Bodong, Owner Arisan Bodong Bisa Dijerat Pasal Ini
Hal itu dilakukan ML kepada seluruh member arisan yang lain. Sehingga uang yang diterimanya cukup besar dan akhirnya ia pun menghilang.
Kejadian seperti di atas juga sudah sering terjadi di wilayah lain. Bahkan meski kasus serupa sudah sering diungkap oleh aparat kepolisian, namun tetap masih saja ada masyarakat yang terjebak dengan investasi bodong ini.
Nah jika kamu tidak ingin terjebak investasi bodong seperti kasus diatas, kamu harus mengenali ciri-cirinya.