Saat berangkat demo lalu, dirinya tidak bersama warga, dan perginya sudah konfirmasi ke Camat Ilir Talo untuk mengawasi warga orasi.
Hardi membenarkan bahwa dirinya menggunakan baju PPDI, namun hal tersebut bukan karena ada kaitan dengan PPDI, melainkan kebetulan baju tersebut salahsatu favoritnya dirinya nyaman menggunakan baju tersebut.
"Saya datang untuk menjaga agar tidak anarkis dan melanggar ketentuan serta larangan.
BACA JUGA:Dituding Intervensi Perkara Kades Dusun Baru, Ini Penjelasan DPRD Seluma
Jadi saya hadir untuk membantu dalam pengamanan karena mereka warga saya
posisinya saya ada didalam gedung dan tidak ikut orasi,"ujar Hardi.
Untuk diketahui, jika dihitung sejak tanggal 4 April 2024, artinya sudah 3 minggu Kantor Desa disegel oleh warga tanpa bisa dibuka, selama itu pula pemerintah desa Dusun Baru Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma tidak bisa melakukan operasional seperti sediakala.
Atas hal tersebut, Pemdes Dusun Baru terpaksa melakukan work from home (WFH) untuk melayani masyarakat.
BACA JUGA:Ratusan Warga Dusun Baru Kembali Demo Di Kantor Bupati Seluma, Ini Tuntutannya!
Dijelaskan Sekretaris Desa (Sekdes) Dusun Baru, Hardi Yansah.
Kantor desa tersebut disegel oleh warga, murni karena efek kekesalan masyarakat atas mediasi yang dilakukan oleh Pemkab Seluma bersama DPRD, forkopimda dan masyarakat Dusun Baru tidak menemukan titik terang.
Lantaran Pemkab Seluma mengingkari janjinya untuk memberhentikan Kades Dusun Baru atas dugaan perselingkuhan dan membuat kondisi desa tidak tentram.
"Sampai saat ini kami tidak tau kapan akan dibuka segelnya,”imbuh Hardi.
BACA JUGA:Soal Pemberhentian Kades Dusun Baru, 500 Warga Diprediksi Datangi Kantor DPRD dan Bupati Seluma
Hingga saat ini situasi di Pemerintahan Desa Dusun Baru masih sangat kacau, ini berawal dari adanya kasus dugaan selingkuh oleh Kades yang sempat viral di media sosial dan berujung pada audit investigasi oleh Inspektorat Seluma.
Dampaknya, saat ini kantor desa masih dengan posisi tersegel hampir 1 bulan lamanya. (*)