KORANRB.ID - Tidak kunjung dilakukan pembangunan jembatan baru sejak viral pada 2023 lalu.
Akhirnya warga Desa Simpang Kecamatan Seluma Utara memutuskan untuk membuat jalur sendiri di aliran sungai yang berada didekat jembatan yang viral karena kondisinya yang sudah ekstrem.
Tampak puluhan warga melakukan gotong royong dialiran sungai dengan menumpukkan beberapa material koral yang diisi kedalam puluhan karung.
Fungsinya sebagai lantai untuk berpijak sehingga jika warga atau sepeda motor ingin melalui aliran sungai, tidak akan basah terlebih lagi hanyut.
BACA JUGA:Serius Hadapi Pilkada Seluma, Erwin Gandeng 8 Partai
BACA JUGA:Ketua DPRD Seluma, Nofi Eriyan Tegaskan Ikut Pilkada, Ambil Formulir Penjaringan Cabup di PDI-P
Hal ini dibenarkan oleh Kades Simpang, Rezon Effendi. Karena setiap melalui aliran sungai, sepeda motor yang nyebrang sering mati dan olinya masuk air.
Sehingga masyarakat berinisiatif untuk membikin penyebrangan.
“Setengah hari kerjanya, kalau material koralnya diambil dari yang ada di aliran sungai itulah, lalu dimasukkan ke dalam karung dan diikat serta langsung disusun dengan rapi sehingga membentuk jalan.
Alhamdulillah saat ini sepeda motor berlalu lancar juga,” ujar Rezon.
BACA JUGA:Korban Hanyut Dimakamkan, Keberadaan Motor Masih Dicari
BACA JUGA:Korban Hanyut Dimakamkan, Keberadaan Motor Masih Dicari
Rezon mengaku sempat mempertanyakan terkait kepastian kapan direlokasinya jembatan yang sempat viral beberapa tahun lalu.
Karena hingga hingga saat ini belum ada kejelasan maupun kepastian baik dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma maupun Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu.
"Hingga saat ini kondisi jembatan masih membahayakan seperti sebelumnya, dan juga warga masih melintasi sungai jika ingin berpergian. Karena jembatan sudah tidak layak untuk dilalui," terang Rezon Effendi.