Jenis oli yang kamu pilih juga sangat memengaruhi interval penggantian.
Sementara di pasaran terdapat 2 jenis oli, yakni oli mineral dan oli sintetis.
Pada oli mineral umumnya memerlukan penggantian lebih sering, sekitar setiap 2.000 hingga 3.000 kilometer.
BACA JUGA:Mengobati Diare, Ini 7 Manfaat Daun Senggani untuk Kesehatan
Sedangkan pada oli sintetis, penggantian bisa dilakukan setiap 4.000 hingga 5.000 kilometer karena daya tahannya yang lebih lama.
3. Kondisi Mesin dan Lingkungan
Jika motor sering digunakan di lingkungan berdebu atau sering melewati jalanan yang buruk, oli cenderung lebih cepat kotor.
Selain itu, kondisi mesin yang lebih tua atau yang sering mengalami beban berat juga membutuhkan penggantian oli yang lebih sering.
4. Faktor Cuaca
Perubahan cuaca atau musim juga bisa menjadi faktor penentu kapan kamu harus mengganti oli motormu.
Di daerah dengan iklim ekstrem, oli mungkin perlu diganti lebih sering.
BACA JUGA:10 Sungai Tercemar di Dunia, Ternyata 2 Diantaranya Ada di Indonesia
Misalnya saat musim panas yang sangat terik atau musim hujan dengan kondisi jalan yang becek dan berdebu.
Keempat hal itulah yang bisa kamu jadikan sebagai panduan dalam mengganti oli motor kamu.
Namun ada juga tanda-tanda khusus yang bisa kamu jadikan sebagai petunjuk kapan harus mengganti oli motor.
Di antara tanda itu, ketika oli sudah mengalami perubahan warna.