KORANRB.ID - Converse All Star atau yang sering dikenal dengan nama "Chuck Taylor All Stars", merupakan salah satu sepatu yang paling ikonik di dunia.
Sepatu ini diciptakan pertama kali pada tahun 1917 oleh Converse Rubber Shoe Company, yang awalnya merancang untuk memproduksi sepatu yang dikhususkan untuk olahraga basket.
Kemudian sepatu produksi tersebut diberi nama "All Star", yang mencerminkan kualitas dan daya tarik sepatu bagi para atlet basket kala itu.
Hanya saja pada saat itu sepatu All Star tidak begitu diminati oleh banyak orang.
Popularitas sepatu ini mulai meroket setelah Charles "Chuck" Taylor, seorang pemain basket yang merangkap sebagai pelatih, bergabung dengan perusahaan tersebut pada tahun 1921.
BACA JUGA:Stratak Perang Sun Tzu, Pelajari 10 Strategi Kuncinya
Chuck Taylor tidak hanya menjadi wajah promosi sepatu ini, tetapi juga berkontribusi pada desainnya.
Termasuk penambahan patch berbentuk lingkaran di pergelangan kaki yang sekarang sangat ikonik hingga saat ini.
Sepatu ini memiliki bahan kanvas yang terkenal karena kekuatannya dan kemampuannya beradaptasi dengan bentuk kaki pemakainya.
Hal inilah yang akhirnya membuat sepatu ini nyaman dipakai untuk jangka waktu yang lama.
Kemudian sol karet yang tebal pada sepatu, memberikan traksi yang baik dan daya tahan yang luar biasa untuk kualitas sepatu ini.
Sol ini juga memberikan sedikit pegas yang membuatnya nyaman ketika dikenakan untuk berjalan dan beraktivitas sehari-hari.
Kemudian juga ada patch berbentuk bintang dengan tulisan "Converse All Star" di pergelangan kaki, yang merupakan ciri khas yang menjadi pembeda antara sepatu ini dengan sepatu lain.
BACA JUGA:Capai Usia hingga 25 Tahun! Berikut 10 Ras Kucing dengan Umur Terpanjang di Dunia
Patch ini awalnya ditambahkan untuk memberikan dukungan ekstra pada pergelangan kaki pemain basket, namun justru sekarang menjadi salah satu ikon dari sepatu itu sendiri.