Dari sinilah asal mula ibadah kurban yang dilakukan pada hari raya Iduladha, sebagai bentuk mengingat pengorbanan Nabi Ibrahim dan ketaatan Nabi Ismail.
Meskipun demikian, Lebaran Haji dirayakan dengan cara yang berbeda-beda di berbagai negara, meskipun makna yang sama.
Di Indonesia, perayaan Iduladha sangat meriah dengan berbagai kegiatan sosial dan budaya.
BACA JUGA:64 PNS Bengkulu Utara Tidak Hadir Kerja Hari Pertama Pasca Lebaran, 33 Disanksi Potong TPP
BACA JUGA:Jumlah Kendaraan Melintas Tol Bengkulu Meningkat 70 Persen Selama Libur Lebaran
Sebelum hari raya, biasanya ada tradisi takbiran, yaitu mengumandangkan takbir secara bersama-sama di masjid-masjid atau dengan berkeliling kampung.
Pada hari H, umat Muslim melaksanakan shalat Idul Adha di lapangan terbuka atau masjid, dilanjutkan dengan prosesi penyembelihan hewan kurban.
Di negara-negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Mesir, dan Turki, Lebaran Haji juga dirayakan dengan semangat kebersamaan yang tinggi.
Di Arab Saudi, karena menjadi tuan rumah ibadah haji, suasana Iduladha sangat kental dengan nuansa religius dan khidmat.
Setelah pelaksanaan ibadah kurban, masyarakat biasanya mengadakan jamuan makan besar dan mengundang tetangga serta kerabat untuk ikut merayakan.
Di Afrika, khususnya di negara-negara seperti Nigeria dan Senegal, perayaan Iduladha juga sangat hidup.
Masyarakat biasanya mengenakan pakaian tradisional yang terbaik, melaksanakan shalat Iduladha bersama-sama, dan kemudian berkumpul untuk menyaksikan prosesi penyembelihan hewan kurban.
Daging kurban dibagikan kepada yang membutuhkan, dan suasana kekeluargaan sangat terasa.