Tidak Harus Menggunakan Sneakers, Ini Jenis Jenis Sepatu Yang Bisa Digunakan Sesuai Kondisi

Sabtu 25 May 2024 - 09:49 WIB
Reporter : M.Zulkarnain Wijaya
Editor : Fazlul Rahman

Sepatu tersebut kemungkinan terbuat dari kulit hewan atau bahan alami lainnya untuk melindungi kaki dari medan kasar dan cuaca dingin.

Lalu orang Mesir Kuno memakai sandal yang terbuat dari serat papirus atau daun palem. Sandal ini sering digunakan oleh orang-orang kelas atas dan firaun.

Kemudian orang Yunani dan Romawi memakai sandal terbuka yang terbuat dari kulit. 

Tentara Romawi memakai “caligae”, sepatu boot yang kuat dengan paku di solnya untuk meningkatkan traksi di medan perang.

Melompat ke abad pertengahan, sepatu mulai menutupi seluruh kaki. Sepatu kulit dengan ujung runcing menjadi populer di Eropa.

Jenis sepatunya yaitu Poulaine, dengan ujung sangat panjang dan runcing yang populer di kalangan bangsawan Eropa.

BACA JUGA:Waspada Jika Tinggal di Dekat Pabrik CPO, Ini Bahaya Jika Terjadi Pencemaran Limbah

Pada abad ke 17, sepatu dengan hak mulai populer, terutama di kalangan pria bangsawan.

Louis XIV dari Prancis terkenal dengan sepatu berhak merahnya. Pada abad ke 18, sepatu wanita sering dihiasi dengan bordir, pita, dan permata.

Pada abad ke 19, adanya revolusi Industri membawa perubahan besar dalam produksi sepatu. Mesin memungkinkan produksi massal dan standar yang lebih tinggi dalam kualitas sepatu.

Produsen Keds memperkenalkan sepatu karet pertama pada tahun 1917, dan Converse All-Star muncul tidak lama setelahnya

Sepatu olahraga berjenis sneakers pertama kali muncul pada awal abad ke 20.

Pada abad ke 21, sepatu menjadi lebih fungsional dengan memperhatikan ergonomi dan kesehatan kaki. Sepatu juga menjadi pernyataan fashion yang penting, dengan merek-merek desainer dan kolaborasi selebriti.

Kesadaran akan lingkungan juga meningkat dengan banyaknya produksi sepatu, akhirnya banyak perusahaan sepatu mulai menggunakan bahan daur ulang dan metode produksi berkelanjutan. (*)

Kategori :