"Ini memang disampaikan dari bulan Desember oleh BPH Migas," katan Steven.
Steven juga mengungkap, bahwa dari hasil rangkaian perjuangan yang dilakukan oleh DPP HPMP Indonesia, pemerintah mencadangkan 100 ribu kilo liter (KL) Pertalite pada tahun ini untuk dijual oleh pengusaha Pertashop.
"Ada informasi terbaru ada penambahan Kouta yang sengaja dicadangkan untuk pertashop sebanyak seratus ribu KL," ungkap Steven.
Selama ini bahwa banyak Pertashop di Bengkulu yang terpaksa tutup karena disparitas harga yang terlalu jauh antara BBM Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan Pertamax.
"Dari 203 Pertashop yang ada di Bengkulu, saat ini hanya tersisa 108 titik yang masih beroperasi," ungkap Steven.
Kategori :