Selama pelarian di Indonesia, buronan tersebut mendapat sokongan dana dari sindikat narkotika di Thailand.
BACA JUGA:Perhitungan KN Desa Puguk Pedaro, Inspektorat Temukan KN Rp804 Juta
BACA JUGA:Ingin Buka Usaha Tapi Modal Minim, Ini Usaha yang Bagus Dibuka
Dana tersebutlah yang dikirim ke rekening yang dibuat dengan identitas palsu tersebut.
"Dia ini ketua gangster di Thailand," jelasnya.
Dalam proses pelariannya diketahui buronan ini berpura-pura sakit.
Petugas lantas membawanya berobat ke rumah sakit, namun buronan ini kabur dengan membunuh seorang anggota polisi.
Di Thailand dia juga terjerat kasus percobaan pembunuhan terhadap seorang asisten pengadilan.
BACA JUGA:Ingin Punya Motor 4 Silinder? Pahami Dulu 10 Cara Perawatan Rutinnya
BACA JUGA:Manfaatkan Aset Pemerintah Pusat yang Tidak Terpakai
"Makanya, dia menjadi buronan nomor wahid di Thailand," paparnya.
Dia mengatakan, Bareskrim membentuk tim gabungan dengan Polda Sumatera Utara, Polda Bali, Divhubinter, dan Kepolisian Thailand.
Tim bergerak enam hari lalu ke Medan, Sumatera Utara.
"Sebab, mendeteksi keberadaan buronan di sana," jelasnya. Namun, ternyata robin hood asal Thailand itu telah berpindah lokasi.
BACA JUGA:Tren Moge Bodong, Fenomena Genting Antara Keinginan dan Kemampuan, Apa yang Melatar Belakanginya?
BACA JUGA:3 Hari, 80 WNI Diamankan Polisi Arab Saudi, Ini Penyebabnya