Media yang dikendalikan oleh kepentingan politik dapat berfungsi sebagai alat propaganda, menyebarkan pesan dan narasi yang menguntungkan pihak tertentu sambil mendiskreditkan oposisi.
Media yang tidak independen mungkin menahan atau mengabaikan kritik terhadap pemerintah atau partai politik yang berkuasa sehingga mengurangi transparansi dan akuntabilitas.
3. Pengaruh Ekonomi
Media yang dipengaruhi oleh kepentingan bisnis mungkin memprioritaskan kebutuhan pengiklan atau sponsor sehingga berita yang merugikan kepentingan ekonomi tersebut dapat diabaikan atau disensor.
Sektor atau individu yang memiliki pengaruh finansial mungkin mendapatkan liputan yang lebih positif atau lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki sumber daya untuk mempengaruhi media.
4. Penurunan Kepercayaan Publik
Jika publik menyadari bahwa media tidak independen dan bias, kepercayaan terhadap media akan menurun.
BACA JUGA:Lagi, Pencuri Menggasak Sepeda Motor Ustadz Saat Salat di Masjid
Hal ini bisa menyebabkan skeptisisme terhadap semua jenis informasi yang disampaikan oleh media tersebut.
Kurangnya kepercayaan pada media resmi dapat mendorong masyarakat untuk mencari informasi dari sumber alternatif yang belum tentu kredibel sehingga meningkatkan risiko penyebaran disinformasi.
5. Melemahkan Demokrasi
Tanpa media independen yang mengawasi dan mengkritisi kekuasaan, pejabat publik dan pemerintah bisa bertindak tanpa pengawasan yang memadai, mengurangi akuntabilitas dan transparansi.
Masyarakat yang tidak mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat akan kesulitan untuk berpartisipasi secara efektif dalam proses demokrasi, seperti pemilu atau debat kebijakan.
6. Pembungkaman Suara Minoritas
Media yang tidak independen mungkin mengabaikan atau meremehkan suara kelompok minoritas atau yang kurang beruntung sehingga memperkuat ketidakadilan sosial dan eksklusi.
Kelompok atau individu dengan sumber daya untuk mempengaruhi media dapat mendominasi narasi publik, sementara pandangan atau kepentingan yang berbeda terpinggirkan.