Selain itu, dana desa juga digunakan untuk memperkuat tata kelola pemerintahan desa, termasuk pengembangan kapasitas sumber daya manusia di tingkat lokal, penguatan lembaga desa, dan peningkatan transparansi serta akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa.
Termasuk program pelestarian lingkungan, seperti pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, penghijauan, dan konservasi lingkungan hidup.
Hal ini penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dan mengurangi dampak negatif perubahan iklim.
Dengan beragam fungsi dana desa menjadi instrumen yang sangat penting dalam pembangunan lokal di Indonesia.
BACA JUGA:Tak Ingin Kecerdasan Anak Anda Terganggu? Bunda Harus Hindari 14 Makanan Ini
Melalui pengalokasian dana desa yang tepat dan pengelolaan yang baik.
Dana desa memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, memperkuat tata kelola pemerintahan lokal, serta memacu pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Meskipun dana dessa telah membawa manfaat signifikan bagi masyarakat desa di Indonesia, sayangnya, masih terdapat kasus-kasus penyimpangan yang dilakukan oleh oknum-oknum Pemerintah desa.
Penyimpangan dana desa merupakan ancaman serius bagi pembangunan lokal dan harus ditangani secara tegas.
BACA JUGA:Ini Perbedaan AC Inverter dan Non Inverter, Kamu Pilih yang Mana
Adapun beberapa bentuk penyimpangan dana desa dan upaya pencegahannya.
1 Penyalahgunaan Dana
Penyalahgunaan dana desa seringkali terjadi ketika oknum-oknum yang bertanggung jawab atas pengelolaan dana desa menggunakan dana tersebut untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
Seperti membangun proyek-proyek fiktif, mengalihkan dana ke rekening pribadi, atau membelanjakan dana untuk keperluan yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
2 Mark-up Proyek
Penyimpangan juga terjadi melalui praktik mark-up proyek, di mana harga proyek yang seharusnya relatif rendah dinaikkan secara tidak wajar.