KORANRB.ID – Pasca peristiwa pipa penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina di Terminal Pulau Baai Bengkulu pecah mencuat.
Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H Rohidin Mersyah MMA meminta Pertamina memetakan stok BBM untuk Bengkulu.
Hasilnya, Gubernur telah menerima penjelasan serta mapping atau pemetaan stok BBM dari pihak Pertamina.
Dalam maping yang dipaparkan Pertamina ke Gubernur Bengkulu, diketahui stok BBM diklaim aman hingga 15 Juni 2024 mendatang.
BACA JUGA:Ini Jadwal Puasa Zulhijah Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah Tahun 2024
BACA JUGA:Ini Syarat, Tugas dan Gaji Pantarlih Pilkada 2024
“Kita sudah meminta Pertamina mapping tentang stok BBM, ternyata cukup dan aman hingga 15 Juni,” sampai Rohidin, Kamis, 6 Juni 2024.
Belum diketahui pasti, dampak dari pecahnya pipa penyaluran BBM Pertamina di Terminal Pulau Baai apakah menimbulkan kelangkaan BBM.
Namun, dari pantauan RB dua hari terakhir, antrean berbagai jenis kendaraan mengisi BBM di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Bengkulu kembali mengular.
Menanggapi hal tersebut, serta berdasarkan mapping Pertamina bahwa BBM akan cukup hingga 15 Juni nanti.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Disnakkeswan Provinsi Bengkulu Vaksin 15 Ribu Sapi
BACA JUGA:TPG TW II dan Tamsil di Bengkulu Proses Rekomendasi RKUN ke RKUD
Bahwa pipa yang pecah tersebut, akan selesai diperbaiki sebelum 15 Juni nantinya.
“Akan cukup, dan sebelum itu akan selesai diperbaiki,” ujar Rohidin.
Rohidin mengatakan, kelangkaan BBM tidak akan terjadi, lantaran Pertamina telah mengambil langkah, dengan disimulasikan untuk kebutuhan BBM di Bengkulu Utara dan Mukomuko akan dipasok dari Mukomuko.