Selain itu juga dalam diskusi publik yang diselanggaran KPPN Wilayah Bengkulu mereka mengajak seluruh stakeholder yang ada untuk mengkampenyekan bahwa penting untuk meningkatkan ekonomi daerah dengan menggunakan potensi ekonomi yang ada.
BACA JUGA:Banpol Tahap II di Bengkulu Menunggu Pelantikan Dewan
BACA JUGA:Pertashop Jual Pertalite di Bengkulu Masih Tunggu Syarat BPH Migas
“Selain sumber daya potensi ekonomi seperti UMKM, koperasi itu juga bisa dijadikan penyuplai pendapatan daerah, dan seharunya juga daerah harus berinovasi dengan bijak,” ungkap Arif.
Kemudian selain meningkatkan kapasitas PAD disampaikan juga bahwa hal tersebut tidak terlepas dari desa sebab KPPN membantu menyalurkan Dana Desa.
Pada Dana Desa juga didorong untuk pemanfaatan BUMDes secara optimal sebab jika selalu mangadalkan subangsih Pemerintah Pusat melewati alokasi suplai Dana Desa itu tidak seberapa.
Maka memang harus lebih mengembangkan pendapatan asli yang di dapat dari kemandirian usaha Dana Desa dan kemajuan usaha rumahan di pedesaan sehingga ekonomi daerah di bagian terkecil desa bisa berputar dan terus stabil.
“Selain di tingkat daerah dan kota, KPPN Wilayah Bengkulu secara garis besar membantu menyalurkan alokasi pendanaan desa.
Untuk desa jelas ekonomi yang dikelola bentuk kelembagaan seperti BUMDes itu harus berjalan, sehingga tidak perlu menunggu pusat dan desa bisa mandiri bekerja sebab tidak ada penghalang,” terang Arif.
Dilanjutkan Arif bahwa agenda kemarin bukan hanya sebatan imbauan, tetapi dorongan langsung bagaimana daerah bisa berkembang secara mandiri.
“Desa juga harus bisa berdiri di kaki sendiri, sebab tidak selalu daerah satuan terkecil desa selalu dibantu dan desa harus bisa berkembang,” tutup Arif.