KOTA MANNA, KORANRB.ID - Ketahanan pangan menjadi salah satu program pemerintah saat ini. Karena itu, Pemkab Bengkulu Selatan dengan tegas melarang setiap masyarakat membiarkan lahan tidur, artinya harus dikelola ditanami tanaman pangan.
Mengingat kebutuhan utama manusia bahkan setiap harinya adalah ketersediaan pangan yang mencukupi dan bergizi.
Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi mengatakan, pemerintah daerah sangat serius dalam mewujudkan ketahanan pangan bagi masyarakat.
Gusnan mengajak masyarakat untuk memaksimalkan lahan pertanian. Hal ini terus disampaikannya dalam setiap kesempatan turun ke lapangan menjaring aspirasi masyarakat.
BACA JUGA:Tambahan Tunjangan 50 Persen THR Guru Pemkab Bengkulu Selatan Belum Dibayar
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Selatan Usul Rekrut 507 CASN Baru
Bupati mendengarkan langsung kebutuhan, keluhan dan saran petani untuk kemajuan pertanian Bengkulu Selatan.
“Pangan paling penting, saya melihat langsung lokasi-lokasi pangan warga di sawah ataupun di ladang,” kata Gusnan.
Dalam kesempatan bertemu dengan masyarakat petani, Gusnan menyampaikan agar memanfaatkan lahan tidur (lahan kosong). Selain dapat memenuhi kebutuhan pangan juga bisa menambah pendapatan petani.
‘’Para petani jangan sampai membiarkan lahan yang ada menjadi lahan tidur dan tidak bermanfaat untuk hidup. Dengan memanfaatkan lahan yang ada, kebutuhan pangan dapat terpenuhi,’’ sampai Gusnan.
Apabila masih ada warga yang membiarkan lahan tidak dimanfaatkan, menurut Gusnan hal tersebut menyia-nyiakan potensi dan kesempatan yang ada.
BACA JUGA:Makan 10 Sayur dan Buah Ini Kulitnya Jangan Dibuang! Manfaatnya Ampuh untuk Kesehatanmu
BACA JUGA:Mencegah Obesitas, Ini 9 Manfaat Terong Belanda bagi Kesehatan
Mengingat lahan kosong dapat dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan produksi dan produktivitas berbagai jenis komoditi pangan. Seperti padi, jagung, bawang dan komoditas pertanian lainnya.
“Dalam rangka menjaga ketahanan pangan lokal sebagai kebutuhan konsumsi dalam daerah, pemanfaatan lahan sangat diutamakan,” sampai Gusnan.